Mohon tunggu...
Adi Bayu
Adi Bayu Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Saya Humoris

Saya Humoris

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pahami Jurnalisme Keberagaman

28 April 2017   15:06 Diperbarui: 28 April 2017   15:40 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SEKILAS ATMA JAYA YOGYA, SLEMAN (24/03/17) - Jurnalisme ini berfokus kepada perbedaan keberagaman seperti gender, agama dan etnik. Berangkat dari kenyataan masih banyak kelompok-kelompok di masyarakat yang mencederai keberagaman.

Hal ini dijelaskan Usman Kansong, Direktur Pemberitaan Media Indonesia, dalam seminar bedah buku ‘Jurnalisme Keberagaman’ di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jumat (24/3) kerja sama Media Indonesia, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, dan Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika wilayah Yogyakarta.

Ia menambahkan, masih banyak di antara kita yang tidak memahami keberagaman ialah sunnatullah, hukum alam. “Dengan adanya jurnalisme keberagaman, dapat menguggah kesadaran kita bahwa keberagaman merupakan hal keniscayaan, kemestian” tambahnya.

Lukas Ispandriarno sebagai Dosen FISIP UAJY mengatakan, dalam buku ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan banyak hal baru ditemukan. “Namun, terdapat kelemahan yaitu pers lokal belum diceritakan dalam buku ini” ujarnya.

Widiarsi Agustina sebagai Ka Biro Tempo DIY & Jawa Tengah menambahkan, independensi menjadi faktor yang penting dalam jurnalisme keberagaman.

Selain itu, Agnes Dwi Rusjiyati sebagai Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika mengatakan, melihat kondisi pemberitaan media yang cenderung tidak berani mengungkapkan kesalahan pihak-pihak seperti pada kasus pemilihan camat.

“Oleh karena itu, ia mengajak kita untuk sama-sama belajar mengawasi apa yang diberitakan oleh media,” ujarnya.

Salah satu mahasiswa UAJY Roselina Arum menanyakan terkait dengan perbedaan jurnalisme damai dan jurnalisme keberagaman. Usman Kansong mengatakan, jurnalisme damai lebih berfokus kepada dua pihak yang sedang berkonflik lalu menjadi netral serta damai oleh pemberitaanya.

“Untuk jurnalisme keberagaman menjadi penting dalam memahami permasalahan HAM, berpihak kepada korban umumnya kaum minoritas serta menerapkan jurnalisme damai” ucapnya.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun