Mohon tunggu...
Adi Assegaf
Adi Assegaf Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Menulis Untuk Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Gerakan Pemanfaatan Lahan Pekarangan Sempit untuk Tanaman Pangan

26 Mei 2018   03:56 Diperbarui: 26 Mei 2018   11:10 12763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemanfaatan lahan sempit dengan menanam dipolybag bisa ditanam dihalaman rumah yang sempit Foto : Dok. Pribadi

Sahabat kompasianer yang baik, seperti yang kita ketahui bersama, bahwa lahan pertanian kita semakin tahun semakin menyempit. Lahan pertanian yang awalnya untuk menanam padi dan palawija lainnya serta buah-buahan, kini beralih fungsi menjadi pabrik dan kavling perumahan.

Hal tersebut tidak dapat kita hentikan, apalagi bagi daerah yang menerapkan sistem pro invenstasi, dengan alasan tersebut banyak lahan pertanian kita yang hilang beralih fungsi. Dengan semakin menyempitnya lahan pertanian, maka berdampak pada berkurangnya hasil pertanian dan tanaman pangan lainnya.

Bibit tomat yang sudah disemai oleh kelompok RPL Kab. Tegal. Foto : Dok. Pribadi
Bibit tomat yang sudah disemai oleh kelompok RPL Kab. Tegal. Foto : Dok. Pribadi
Salah satunya contoh adalah cabe serta sayur yang harganya sering naik karena pasokan berkurang atau faktor lainnya. Namun sebenarnya kita bisa mensiasati hal tersebut, salah satunya adalah dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang sempit, agar lahan tersebut bisa menjadi produktif.

Bibit cabe yang sudah disemai oleh kelompok RPL Kab. Tegal. Foto : Dok. Pribadi
Bibit cabe yang sudah disemai oleh kelompok RPL Kab. Tegal. Foto : Dok. Pribadi
Dengan kemajuan teknologi seperti saat ini masyarakat bisa saja menggunakan media tanam hydroponik. Namun untuk membuatnya membutuhkan tidak sedikit biaya, serta perawatan yang belum begitu dipahami oleh masyarakat secara luas. Sebab kebiasaan masyarakat luas tahunya dengan sistem penanaman konvensional.

Ternyata dalam hal ini sebenarnya pemerintah melalui Kementerian Pertanian sejak tahun 2011 sudah mencanangkan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Dimana setiap kelompok RPL yang terdiri dari 30 orang tersebut diberikan dana oleh pemerintah serta diberikan pelatihan dan pendampingan. Untuk tahun 2018 ini besaran dana yang diterima oleh kelompok KRPL sebesar Rp. 50 juta yang diterimakan melalui rekening masing-masing kelompok dan dicairkan pertermin.

Anggota Komisi IV DPR RI ikut menanam benih yang akan disemai disalah satu kelompok RPL Kab. Tegal Foto : Dok. Pribadi
Anggota Komisi IV DPR RI ikut menanam benih yang akan disemai disalah satu kelompok RPL Kab. Tegal Foto : Dok. Pribadi
Program RPL sendiri mempunyai arti adalah rumah penduduk yang mengusahakan pekarangan secara intensif untuk dimanfaatkan dengan berbagai sumberdaya lokal secara bijaksana yang menjamin kesinambungan penyediaan bahan pangan rumah tangga yang berkualitas dan beragam.

Keberagaman tanaman pangan yang bisa dilakukan oleh masyarakat dengan memanfaatkan lahan sempit. Foto : Dok. Pribadi
Keberagaman tanaman pangan yang bisa dilakukan oleh masyarakat dengan memanfaatkan lahan sempit. Foto : Dok. Pribadi
Seperti tertuang dalam Pedoman Umum Model KRPL (Kementrian Pertanian, 2011), tujuan pengembangan Model KRPL adalah:

1. Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan secara lestari,

2. Meningkatkan kemampuan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan diperkotaan maupun perdesaan untuk budidaya tanaman pangan, buah, sayuran dan tanaman obat keluarga (toga), pemeliharaan ternak dan ikan, pengolahan hasil serta pengolahan limbah rumah tangga menjadi kompos,

3. Mengembangkan sumber benih/bibit untuk menjaga keberlanjutan pemanfaatan pekarangan dan melakukan pelestarian tanaman pangan lokal untuk masa depan, dan

4. Mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keluarga sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan menciptakan lingkungan hijau yang bersih dan sehat secara mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun