Mohon tunggu...
Awaluddin Syaddad
Awaluddin Syaddad Mohon Tunggu... -

Penulis adalah pengajar SMP Negeri 4 Mallusetasi, aktif mengakji wacana pendidikan, sastra, dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Menulis Kreatif dengan Strategi Kata Kunci

20 Agustus 2011   07:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:37 2553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

LatarBelakang

Mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah salah satu kelompok mata pelajaran dalam kategori ilmu pengetahuan dan teknologi pada KTSP. Bahasa dan Sastra Indonesia diajarkan di sekolah secara berkesenimbungan, baik pada jenjang pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA) atausederajat. Materi pembelajaran sastra yang diajarkan pada jenjang pendidikan menengah yaitu puisi, prosa, dan drama. Ketiga materi tersebut melibatkan dua kemampuan yaitu kemampuan reseptif (mendengarkan dan membaca) dan kemampuan produktif (berbicara dan menulis).

Aspek kognitif lebih dominan dibandingkan aspek psikomotorik dan afektif dalam pembelajaran menulis kreatif puisi. Pembelajaran menulis kreatif puisi yang diberikan kepada siswa di kelas lebih ditekankan pada teori sehingga siswa mengalami kejenuhan. Sebagaimana yang dikemukakan Suyatno (2004:10) bahwa gambaran pembelajaran sastra yang terjadi di kelas yaitu: guru lebih menekankan teori dan pengetahuan sastra daripada keterampilan sastra; bahan pelajaran tidak relevan dengan kebutuhan siswa untuk berkomunikasi; evaluasi sastra banyak menekankan aspek kognitif; dan proses belajar mengajar lebih didominasi guru daripada berpusat pada siswa.

Guru Bahasa dan Sastra Indonesia semakin berat jika dihadapkan pada asumsi bahwa sastra bukanlah kebutuhan yang mendesak dalam masyarakat Indonesia (Wiyatmi, 2008:2). Dampak yang timbul dari asumsi tersebut yaitu minat siswa mengikuti pembelajaran sastra menurun. Padahal pembelajaran sastra dapat membentuk karakter siswamenjadi insan berkualitas, mandiri,dan berguna bagimasyarakat, bangsa, dan negara.

Kenyataan ini menunjukkan bahwa pembelajaran keterampilan menulis kreatif puisi di sekolah harus dicarikan solusi secara serius. Berdasarkan data dan fakta tersebut diperlukan strategi yang tepat untuk membantu siswa mengatasi kesulitan menulis kreatif puisi. kata kunci adalah strategi solutif untuk mengatasi kesulitan siswa menulis kreatif puisi. Strategi kata kunci merupakan strategi yang berbasis pada model pembelajaran kontekstual dan model pembelajaran tematik. Kata kunci diuraikan dengan mudah dan terarah sehingga membentuk sebuah puisi. Selain itu, visualisasi gambar menstimulus siswa menuangkan gagasannya dengan lancar, mudah, dan tepat. Jadi, strategi kata kunci menumbuhkan minat dan motivasi siswa dalam mengekspolorasi, menemukan, dan mencipta puisi berdasarkan topik yang disajikan.

Menulis Kreatif Puisi

Sebelum membahas tentang menulis kreatif secara mendalam terlebih dahulu akan dipaparkan dua hal yang mendasar dari menulis kreatif yaitu menulis dan kreatif. Berikut ini beberapa konsep yang dipaparkan ahli tentang keduanya.

Pada hakikatnya menulis sebagai tindakan membentuk dan memproduksi simbol. Simbol tersebut harus diatur, menurut konvensi tertentu, untuk membentuk kata-kata, kemudian kata-kata harus diatur untuk membentuk larik atau kalimat (Byrne, 1990:1).

Tarigan (2008:3) menjelaskan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.Menulis termasuk kegiatan produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan menulis ini tidak akan diperoleh secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.

Nauman (dalam Endraswara, 2005:136) menjelaskan bahwa proses kreatif dalam menulispuisi dapat dilihat dari; proses konsentrasi, kesan yang menjadi fokus puisi, tampak melalui diksi, bait, linsetia puitika; proses intensifikasi, pengungkapan secara mendalam, mendasar, dan substansial sehingga menimbulkan kesan tersendiri bagi pembaca; dan proses pengimajian, pembentukan gambaran tentang sesuatu lewat pikiran.

Deporter dan Henarcki (2010:301) memaparkan bahwa proses kreatif mengalir melalui lima tahap. Pertama, persiapan yang mencakup mendefinisikan masalah, tujuan, atau tantangan. Kedua, Inkubasi mencerna fakta-fakta dan mengolahnya dalam pikiran. Ketiga, iluminasi yaitu mendesak gagasan ke permukaan dan gagasan dituangkan. Keempat, verifikasi adalah memastikan apakah solusi itu benar-benar memecahkan masalah. Kelima, aplikasi adalah mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi tersebut. Dari paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa menulis kreatif puisi adalah proses menuangkan ide dalam bentuk tulisan dengan melibatkan kreativitas, kemampuan berbahasa, dan kemampuan sastra dalam bentuk puisi.

Strategi Kata Kunci

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, Trianto (2010:139) mengatakan strategi diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan siswa dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang digariskan.

Strategi belajar merupakan aspek dalam kemajuan pendidikan di sekolah (Suyatno, 2004:12). Strategi belajar yang diterapkan guru pada pembelajaran diharapkan dapat mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar dengan nyaman dan menyenangkan. Penentuan dan penyusunan strategi pembelajaran didasarkan pada karakterisrik materi ajar yang akan disampaikan kepada siswa. Penerapan strategi pembelajaran akan mendorong tercapaianya tujuan pembelajaran dengan maksimal, sesuai dengan yang diharapkan.

Deporter dan Henarcki (2010:301) mengatakan bahwa proses kreatif mengalir melalui lima tahap yaitu persiapan, inkubasi, iluminasi, verifikasi, dan aplikasi. Kelima tahap tersebut dipadukan dengan strategi kata kunci dengan langkah konkret dalam keterampilan menulis kreatif puisi di kelas. Berikut ini penjabaran di antara keduanya.

Persiapan, dilakukan dengan tiga langkah dalam pembelajaran keterampilan menulis kreatif.Pertama,guru menyampaikan standar kompetensi dan tujuan pembelajaran keterampilan menulis kreatif.Kedua,guru menyampaikan materi pembelajaran (keterampilan menulis kreatif puisi) secara singkat jelas, dan padat.Ketiga,siswa memilih gambar yang disenangi. Gambar yang dipilih siswa beragam, sesuai dengan keinginan siswa. Pemilihan gambar yang beragam bertujuan memberikan kemudahan dan kesenangan bagi siswa dalam menuangkan gagasan-gagasannya.

Inkubasi, dilakukan oleh siswa dalam bentuk mengamati gambar dengan saksama. Pengamatan gambar dilakukan untuk melihat secara renik di seluruh isi gambar sebagai pemantik munculnya gagasan-gagasan kreatif siswa.

Iluminasi, dilakukan dengan dua langkah dalam pembelajaran keterampilan menulis kreatif menggunakan strategi kata kunci.Pertama,siswa menulis tema berdasarkan gambar yang telah dipilih. Temamerupakan pokok persoalan mendasar yang dideskripsikan dan mewakili secara keseluruhan isi gambar. Tema ditulis dalam bentuk kata atau frase di tengah kertas, lalu diberikan lingkaran. Kedua, siswa menuangkan kata kunci berdasakan tema. Kata kunci dituangkan sebagai penjelasan secara spesifik dari tema. Kata kunci ditulis dengan cara menarik garis dari tema, lalu melingkarinya. Setiap kata kunci dapat diberikan warna berdasarkan keinginan siswa.

Verifikasi, dijabarkan dalam pembelajaran menulis kreatif puisi di kelas dengan satu langkah yaitu siswa menyunting kesesuaian tema dengan kata kunci. Penyuntingan dilakukan untuk melihat ketepatan dan kesesuaian tema dan kata kunci agar gagasan yang dituangkan lebih terarah. Apabila terdapat ketidaktepatan dan ketidaksesuaian dengan tema, dilakukan revisi atau perbaikan.

Aplikasi, dilakukan dengan tujuh langkah dalam menulis kreatif puisi menggunakan strategi kata kunci.Pertama,siswa menguraikan tema menjadi judul puisi. Tema menjadi cikal bakal judul puisi. Tema dikembangkan menjadi judul, baik dalam bentuk kata, frasa, maupun klausa. Kedua,siswa menguraikan kata kunci menjadi larik-larik puisi. Pengembangan kata kunci menjadi larik-larik puisi dilakukan memadukan dan mengolah kata-kata dengan mendeskripsikan gambar secara menyeluruh.Ketiga,siswa mengolah larik-larik menjadi bait-bait puisi, sehingga membentuk puisi. Pengolahan larik puisi dilakukan dengan mengombinasikan antara larik yang satu dengan larik yang lain. Begitu pula bait puisi, dipadukan antara bait yang satu dengan bait yang lain, sehingga menjadi sebuah puisi yang apik.Keempat,siswa bersama guru menyunting puisi yang telah ditulis. Penyuntingan akhir ini, dilakukan untuk mengevaluasi secara keseluruhan puisi yang telah ditulis. Apabila masih terdapat kesalahan, maka direvisi atau diperbaiki kembali.Kelima,siswa mendemonstrasikan karya hasil keterampilan menulis kreatif puisi. Pemajangan tersebut dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap hasil keterampilan menulis kreatif puisi siswa. Pemajangan karya hasil keterampilan menulis kreatif puisi dapat dilakukan di dalam dan di luar kelas.Keenam, guru menyimpulkan materi pembelajaran.Ketujuh,siswa melakukan refleksi.

Kesimpulan

Berdasarkan paparan tersebut, maka dapat dikemukakan kesimpulan bahwa strategi kata kunci menjadi solusi dalam mengatasi kesulitan siswa menulis kreatif puisi sehinggapembelajaran menulis kreatif puisi meningkat. Selain itu, tercipta pembelajaran aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan (PAIKEM).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun