Mohon tunggu...
Aditya Dwiki
Aditya Dwiki Mohon Tunggu... Konsultan - Pribadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Superman

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menjernihkan Arah Konsep Kekuatan Pertahanan Semesta

24 September 2019   09:45 Diperbarui: 24 September 2019   09:50 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Ada cara pikir yang salah dari beberapa kalangan akhir-akhir ini tentang konsep kekuatan pertahanan semesta. Alih-alih malah melebar mengkritisi ke seluruh aspek, dengan "bumbu-bumbu penyedap".

Memang betul, diakui, obyektif saja, jika konsep kekuatan pertahanan semesta itu melibatkan (bisa dibaca menggabungkan) TNI dan rakyat menjadi sebuah kesatuan pertahanan negara.

TNI - rakyat menjadi manunggal, terbentuk kerja sama membangun sistem pertahanan dalam rangka menjaga negara serta potensi lain dimiliki, seperti sumber daya alam (SDM).

Toh, memang sejak dulu TNI - rakyat selalu manunggal seperti kata Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman. Garis besar kekuatan pertahanan negara yang dibangun itu sejak dulu memang manunggalnya TNI - rakyat.

Namun itu jangan dijadikan landasan pandangan bahwa rakyat seperti dipaksa menjadi militer. Dengan kata lain diterapkannya pola sentral militeristik di segala aspek kehidupan kebangsaan, termasuk memaksa rakyat harus jadi 'tentara sipil'.

Begini lho, melibatkan rakyat dalam kekuatan pertahanan semesta itu lebih mengarah ke membangun sekaligus membentuk kesadaran rakyat yang tulus mencintai Indonesia.

Rakyat paham bahwa apapun yang terkandung di dalam Indonesia, itu bakal untuk hajat kepentingan mereka juga. Rakyat tahu bahwa masa depan Indonesia yang utuh penting dijaga sebagai warisan generasi muda, jangan hancur

Nah jika hal seperti itu telah tumbuh, maka rakyat bakal otomatis tidak ingin merusak tatanan kehidupan kebangsaan yang selama ini telah terlaksana, seperti persatuan Indonesia, menghargai pluralisme, menerapkan marwah gotong royong, merasa saudara sebangsa, tidak menjadi ego dan lainnya yang sesuai Pancasila.

Dengan lahirnya rakyat yang berjiwa Pancasila dan mengimplementasikan nilai-nilai UUD 1945, maka menjadi pendukung kekuatan pertahanan Indonesia. Segala ancaman fisik dan non fisik bakal sulit masuk sebab rakyat telah dibentengi Pancasila dan UUD 1945.

Yang dirancang dalam manunggalnya TNI - rakyat itu adalah sumber daya manusia (SDM). Bukan rakyat yang menenteng senjata dan menerapkan pola militer dalam keseharian. Namun lebih ke pembangunan kualitas SDM dan kesadaran bernegara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun