Mohon tunggu...
Achmad Ridwan Sholeh
Achmad Ridwan Sholeh Mohon Tunggu... Akuntan - Pegawai

Ayah dari Achmad Ibrahim

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Balada Gaji Pegawai Negeri Harus Dipotong!

6 April 2020   10:46 Diperbarui: 6 April 2020   11:11 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : www.pixabay.com

Menurut KBBI Balada adalah sajak sederhana yang mengisahkan cerita rakyat yang mengharukan. Saya pertegas di kata "Mengharukan" agar terkesan mendramatisir dan terasa euforianya. "Halahhh.... apaah sih lu?" ucap oknum.

Seminggu terakhir bahasan tempat nongkrong bapak-bapak seperti saya seputar tentang gaji, penghasilan, pendapatan, pemasukan dan sejenisnya. Yang sebagian dari mereka berprofesi sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) di kota kecil di utara Surabaya.

Segelas kopi hitam dan bahasan pemotongan gaji pegawai negeri merupakan bahan utama di tungku pergunjingan. Pemotongan gaji untuk membantu korban Covid 19 saat ini lagi trending diantara para abdi negeri. Bahasan soal gaji adalah topik menarik diantara bapak milenial yang keuangannya mefeet sekali. 

Contoh saja si Rudi, seorang pegawai negeri di pemda yang gajinya hanya tinggal sekian ratus ribu akibat utang bank. Menurut si Rudi, saat baru pertama diterima menjadi PNS, SKnya sudah langsung di"sekolah"kan untuk membeli kendaraan idaman.

Sejak menikah setahun terakhir untuk mencukupi kesehariannya, pontang-panting lah si Rudi cari sampingan. Apa saja dikerjakan, siapa saja yang mau menggunakan jasanya dengan senang hati dia terima.

"Lah ini malah mau dipotong, mau cari kemana lagi", ucap si Rudi dengan nada ngomel-ngomelnya

Memang menurutnya SK PNS merupakan jaminan yang paling mudah untuk urusan utang bank. Bahkan teman si Rudi ada yang tidak tersisa sama sekali gajinya untuk membayar angsuran bulanan. Luarr biasaaa...

Soal si Lutfi, samalah dengan si Rudi soal meminjam utang bank, tetapi bedanya untuk keperluan berobat. Hanya saja gaji si Lutfi masih tersisa di atas satu juta.

Persoalan keuangan datang sejak istri si Lutfi melahirkan anak keduanya. Biaya melahirkan caesar yang tidak murah membuatnya berhutang lain. Belum lagi kebutuhan bayi yang printilan-printilan itu menguras dompet. 

Untungnya dia ditopang istri yang berjualan online shop. Meskipun tak seberapa, paling tidak periuk nasi tetap menyala sampai akhir bulan. Sungguh kerjasama yang luar biasa. Tapi, siapa yang suka gaji yang tinggal sedikit itu hilang?. Si Lutfi pun sudah menghitung berapa gaji yang akan hilang. 

"Mungkin sekitar 200 ribuan potonganku. Kan bisa buat beli susu anak dua dos", ucap si Lutfi berkeluh kesah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun