Mohon tunggu...
Achmad Saifullah Syahid
Achmad Saifullah Syahid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

orang-orang cahaya berhimpun di dalam tabung cahaya, tari-menari, di malam yang terang benderang sampai fajar menjelang di cakrawala.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tafsir 'Sesat' Pembagian 10 Hari Bulan Ramadhan

7 Juli 2013   14:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:53 11551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sudah menjadi pengetahuan hampir setiap muslim bahwa sepuluh hari pertama bulan ramadhan adalah rahmah (cinta), sepuluh hari kedua adalah maghfirah (ampunan), dan sepuluh hari terakhir adalah pembebasan dari api neraka.

Dan tiba-tiba Saridin kembali mengagetkan malam-malamku. Ia datang entah jam berapa. Yang aku tahu ia datang sudah larut malam.

"Hanya seperti itu pemahaman dan penghayatanmu soal pembagian sepuluh hari di bulan ramadhan?" tanya Saridin.

"Memang hanya seperti itu. Ustadz dan para penceramah juga hanya sejauh itu penjelasannya, " jawabku.

"Apa tidak ada cakrawala pemahaman baru?" tanya Saridin sengit.

"Saya tidak tahu. Memang mau dihayati seperti apa lagi. Bukankah tiap tahun para ustadz dan penceramah menjelaskan tema pembagian sepuluh hari ramadhan selalu seperti itu dan akan selalu seperti itu? Kalau engkau punya penghayatan yang berbeda, hati-hati, Din!"

Saridin terkekeh-kekeh. Ia lantas berkhutbah di depanku.

"Sepuluh hari pertama dikatakan sebagai rahmah. Apa itu rahmah? Rahmah itu cinta. Artinya sepuluh hari pertama engkau digembleng oleh Allah agar mencintai mahkluk-Nya. Mencintai itu memberdayakan, bukan membunuh. Mencintai itu rela memberikan apa yang engkau punya: waktu, tenaga, pikiran, harta untuk orang yang engkau cintai. Siapakah mereka itu? Siapa saja, hamba-hamba Allah, yang taraf garis kehidupannya ada di bawahmu. Cintailah mereka dengan memberikan makanan bagi mereka yang lapar; berbagi cahaya bagi mereka yang terkurung dalam gelap; melindungi mereka yang didholimi. Wilayah medan juangmu adalah kepada siapa saja yang secara faktual hadir dalam hidupmu agar engkau sentuh dengan tangan cintamu."

"Jadi pembagian sepuluh hari selama bulan ramadhan bukan dipahami sebatas konteks ritual-religius, tetapi juga nyambung dalam konteks kehidupan sosial. Itukah yang engkau maksud?" Aku bertanya pada Saridin.

"Kalau tidak nyambung dalam konteks kehidupan sosial mengapa Allah nyuruh-nyuruh kamu puasa?" tanya Saridin tegas.

"Apakah setiap ibadah harus ditemukan manfaat sosialnya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun