Mohon tunggu...
Achmad Abdul Arifin
Achmad Abdul Arifin Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Az Zaytun Indonesia

Cerdas, Bijaksana dan Inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Cara Meningkatkan Penjualan di Tengah Pandemi Corona

29 Maret 2020   07:30 Diperbarui: 30 Maret 2020   08:05 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: digination.id

"Waduh, gimana nih. Jualan udah mulai nggak laku. Mau nyari kerja, perusahaan juga banyak yang tutup" Keluh banyak orang sekarang ini.

Memang betul apa yang mereka katakan. Selama virus corona covid19 masih belum reda, perputaran ekonomi akan semakin melambat. Warteg, warkop, sampai mall terpaksa harus ditutup untuk menghambat penyebaran virus covid19.

Dalam keadaan seperti ini, perlu kerja cerdas supaya kehidupan bisa berjalan seperti biasanya. Aliran uang yang keluar masuk dompet harus tetap sehat. Kebutuhan keluarga harus tetap terpenuhi. Lalu bagaimana caranya kita tetap mendapat pendapatan? Sedangkan kita sebagai pekerja, tempat kerja kita sedang libur.

Satu-satunya jawaban ialah berjualan atau berdagang. Karena jika ada 10 pintu rezeki, maka berdagang mempunyai 9 pintu. Yakin masih laku jualan di tengah mewabahnya virus ini?

Dalam buku Marketing Revolution karya Tung Desem Waringin disebutkan bahwa cara pertama untuk menaikkan penjualan adalah nilai tambah atau nilai lebih yang terdapat dalam produk atau jasa yang kita tawarkan. Selain itu kita juga harus mengasah kemampuan negosiasi dan menjual diri kita kepada calon pembeli. Mari kita bahas satu persatu.

Pertama, coba tuliskan daftar kelebihan apa saja yang ada dalam produk anda. Yang mana pembeli dapat merasakan kelebihan itu dan tidak dapat ditemukan di produk lain yang sejenis. Entah itu soal harga yang lebih murah, barangnya lebih awet, bonus yang menggiurkan sampai garansi yang cukup lama.

Namun yang paling efektif menurut percobaan adalah pemberian bonus. Contohnya, ada 2 counter Handphone sama-sama menjual Handphone merek X. Counter A menjual dengan biasa tanpa memberikan bonus apa-apa.

Counter B memberikan penawaran, jika anda membeli Handphone merek X di counter B maka anda akan mendapat aksesoris handphone lengkap. Anda akan mendapat anti gores, softcase, dam baterai cadangan.

Dan ternyata benar, counter B lebih laris daripada counter A. Penjualan Counter B meningkat tajam setelah menerapkan bonus tersebut.

Pertanyaannya adalah apakah Counter B tidak rugi dengan memberikan bonus-bonus tersebut? Inilah yang disebut seni dalam menjual.

Kita harus main hitungan disini. Keuntungan yang didapat dari hasil penjualan HP dikurangi dengan harga aksesoris HP bonus. Silahkan bandingkan dengan hasil penjualan tanpa bonus aksesoris. Jika hasilnya memuaskan, lanjutkan teknik ini selama masih laku keras. Maka diperlukan tes dan ukur setiap teknik penjualan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun