Mohon tunggu...
Achir Wijiatmoko
Achir Wijiatmoko Mohon Tunggu... -

penulis artikel, pemberdaya diri WA, telegram (0857 2559 3387)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

“We a We're Healer ” Kita adalah Penyembuh bagi Diri Kita Sendiri

22 Agustus 2016   13:42 Diperbarui: 22 Agustus 2016   13:51 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

. mengacu pada ramalan WHO (organisasi kesehatan dunia) yang meramalkan kalau mulai tahun 2020 sakit mental akan lebih berbahaya dibandingkan sakit fisik, kuantitas dan kualitas manusia yang di dalamnya gelap tampaknya akan terus bertambah. Ada yang menyebut ini beban, ada juga yang menyebut ini kesempatan.

 Di jalan-jalan penyembuhan (self healing), hadirnya kegelapan di sana-sini adalah panggilan yang mengundang sebanyak mungkin manusia untuk menjadi pembawa penyembuhan. Dengan kata lain, ini adalah kesempatan untuk memancarkan cahaya dan penyembuhan (self healing).

 Saya pribadi membuka kelas Self Healing  di aplikasi telegram. Untuk sekedar sebagai cahaya yang berjalan, bukan untuk mencari populeritas, materi, ataupun hal hal yang berkepentingan lainnya.

 Bukan hanya di negri kita (Indonesia) di negri barat sana, tidak sedikit keluarga sepiritual yang bubar bahkan hancur berantakan. Dan itu hanya ada dua masalah yaitu (maaf) seks dan juga masalah uang.

 Di india,singapore, eropa,amerika, china,dan masih banyak lagi contoh yang lainnya. Dan tentu saja ini menjadi pelajaran yang sangat baik bagi saya. Agar tidak melanggar kedua hal tersebut ya itu seks dan juga duit atau uang.

 Tentu saja masih sangat jelas, ingatan kita soal khasus, ustat Guntur Bumi. Yang begitu ia memandang semua dengan uang apa lagi terlebih lebih meliat wanita (seks).

 Terispirasi dari sini, saya tidak memungut biaya jika pun ada yang menyumbang itu akan di alokasikan pada yang lebih berhak dari pada saya. 

 Self Healing.. .bukan proses di mana kita menggunakan media, sebagai sarana penyembuh. Saya juga tidak menngunakan rukiah, rikih,(seperti ajaran agama islam), atau pun hipnoterapi dan macam lain sebagainya.

 Saya hanya mempelajari meditasi, mengamati, beristirahat, mendiamkan fikiran yang terlalu keras berfikir... 

 Coba lihat docter, pesikiater, berapa lama mendengarkan keluahan anda.? Paling lama lama hanya 1 jam.. .Sementara kita 24 jam bersama tubuh kita sendiri..tapi gagal sebagai pengamat yang baik, gagal sebagai pendengar yang menyejukan, apa lagi kita gagal sebagai penyembuh bagi diri kita sendiri.. .

 Nah... .Di dalam kelas self healing  saya mengajak, kita semua lebih aware, mengamati kenapa mulut kita sering menguap, kenapa kepapa sering pusing, kenapa ada sakit di ulu hati, kenapa terkena lifer,struck,kangker,tumor,dsb... .

 JIKA TUHAN SEBAGAI SUMBER DARI SEGALA GALANYA PENYEMBUHAN, KITA ADALAH SUMBER DARI KESADARAN ITU..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun