Mohon tunggu...
Achdiar Redy Setiawan
Achdiar Redy Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar pada Jurusan Akuntansi, FEB Universitas Trunojoyo Madura

Long-life learner. Interested in cultural studies, art, pyschology and spirituality-religiosity. Book, music and basketball lover

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

I Love This Game: Catatan Ringan Penggila NBA

14 Juni 2017   16:49 Diperbarui: 14 Juni 2017   17:03 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Final NBA 2017 ini bertabur sejarah sebelum pertandingan digelar. Pertama, final tahun ini adalah kali pertama mempertemukan tim yang sama dalam tiga episode beruntun. Kali ini lakonnya adalah Golden State Warriors (penguasa western conference) versus Cleveland Cavaliers (juara eastern conference). Warriors merengkuh gelar juara tahun 2015 dengan relatif nyaman 4-2 (best of seven games). 

Cavs kemudian mampu membalasnya pada final tahun 2016 dengan pertarungan dramatis 4-3, setelah melakukan comeback epik dari ketinggalan 1-3. Raihan gelar tahun 2016 ini merupakan dedikasi tertinggi pertama bagi sang bintang utama, Lebron James, pada klub kebanggaan tanah kelahirannya. Membayar lunas utang saat sempat dicap pengkhianat ketika meninggalkan Cavs untuk bergabung ke Miami Heat (dan terbukti berhasil juara di Miami tahun 2012 dan 2013).

Kedua, final 2017 yang beraroma dendam ini menghadirkan 11 pemain yang pernah terpanggil pada NBA All Star, pertama sejak 1983. Dari kubu Cavs, selain Lebron (MVP 2009, 2010, 2012, 2013, 1st team 2017), ada Kyrie Irving (2nd team), Kevin Love, Kyle Korver dan Deron Williams. Warriors menyumbang Kevin Durant (MVP 2014, 2nd team 2017) dan Stephen Curry (MVP 2015 dan 2016, 2nd team 2017), Draymond Green (3rd team 2017) Klay Thompson, Andre Iguodala dan David West. MVP Reguler NBA 5 tahun terakhir dengan demikian ada di match up final 2017 ini.

Ketiga, Lebron memasuki final ke 7 nya secara beruntun ini dengan rekor resmi sebagai pemuncak top scorer NBA Playoff, melewati legenda Michael "Air" Jordan. Ia nangkring juga sebagai pencetak three point terbanyak playoff nomer 3 sepanjang masa. Raihan yang pastinya membawa kepercayaan diri tinggi pada diri LBJ. Lebih lebih setelah sempat menurun di akhir musim reguler, Cavs pada fase playoff wilayah timur tahun ini begitu perkasa setelah menghajar Indiana Pacers dan Toronto Raptors 4-0 dan Boston Celtics 4-1 (walau Warriors lebih mengerikan setelah menyapu bersih 12-0 masing-masing 4-0 atas Blazers, Jazz dan Spurs)

Dari beberapa catatan statistik dahsyat di atas, kejutan lain menyeruak. Tahun ini pencinta basket NBA berbahagia tatkala INDOSIAR mengumumkan akan menyiarkan secara langsung rangkaian final. Bisa jadi, INDOSIAR melihat peluang rating tinggi atas pertarungan 2 tim terbaik di planet bumi, meskipun siarannya di jam kerja (jam 7 s.d jam 11 pagi). Lumayan, bisa menghemat paket data atau gangguan jaringan WiFi :)(kalau saya sendiri sih, setiap hari di rumah ada tayangan NBA reguler karena merelay Sony ESPN HD India).

Tetap saja, tayangan TV nasional ini menghadirkan nostalgia zaman SMP dan SMA, era kejayaan Chicago Bulls tahun 1990an. Kala itu, SCTV menghadirkan tayangan NBA setiap minggu (seingat saya hingga tahun 2000an terakhir). Dan saat final berlangsung, usaha untuk bolos sekolah pun terjadi demi menyaksikan final NBA. Mengelabui Satpam, memanjat dinding sekolah pun dilakoni demi 12 menit x 4 quarter tersebut (sekitar 2,5 jam). Pembawa acaranya adalah "Bung" Helmi Yahya, dengan komentator Agus A. Mauro, Reinhard Tawas dan wartawan Bola, Eko Widodo. Ah, aku masih bisa menghafal nama-nama itu di luar kepala

:)

Dan pagi ini, Game 1 pun datang juga. Warriors menjadi tuan rumah terlebih dahulu di Oracle Arena (dalam format 2-3-2). Sedikit terpecah konsentrasi karena harus menguji skripsi juga seharian ini. Namun dengan sedikit trik, akhirnya hanya kehilangan momen sedikit di awal quarter 2.

Seluruh tubuh merinding menjadi saksi Game 1 ini. Nampak Bung Eko Widodo ada lagi di layar TV sebagai komentator. Riuh penonton #DubNation di kandang Warriors juga menaikkan adrenalin. Tulisan banner besar bertuliskan " Strength in Numbers" juga dibentangkan menutupi kerumunan penonton.

Awal pertandingan berlangsung ketat. Warriors langsung menghentak dengan karakter ball movement yang cepat di bawah dirigen Steph Curry. Namun Cavs mencoba memainkan game plan seperti biasanya untuk meredam agresivitas tuan rumah. Quarter 1 pun berakhir dengan 35-30 Cavs tertinggal. Curry dan LBJ masing masing sudah double digit poinnya.

Memasuki quarter 2, Warriors mulai menggila. Skuad yang tak banyak berubah dari tahun lalu membuat soliditas tim begitu kuat, bahkan lebih dalam dengan hadirnya Kevin Durant dari OKC Thunder. Dari barisan starter tahun lalu, mereka hanya men-trade Harrison Barnes ke Dallas Maverics dan center Andrew Bogut. Zaza Pachulia, David West dan Javale McGee mengisi barisan big man Warriors tahun ini. Andre Iguodala, 6th man terbaik, masih setia. Ditambah masuknya Ian Clark dan Patrick McCaw. Roster yang sangat dalam. Di sisi lain, barisan bench Cavaliers berisikan para veteran yang terlihat sudah mulai ringkih. Deron Williams, Richard Jefferson, Derrick Williams, Channing Frye sudah lewat masa jayanya.

Alhasil, memasuki pertengahan babak, Warriors unggul mulai menjauh 62-50. Sangat terasa, defense Cavs sangat bapuk di Game 1 ini. Ball movement yang cepat, screen yang rapi, sayap yang dinamis dengan senjata yang lengkap membuat barisan pertahanan Cavs kocar kacir. Tembakan perimeter hampir semua punggawa Warriors lagi "wangi" (kecuali Klay Thompson). Underbasket-nya pun mendominasi. Pemain Cavs bingung harus menjaga siapa. Box out kerap kali dilupakan, sehingga small man Warriors seperti Curry dan Ian Clark pun dapat offensive rebound mudah dan second attempt point. Beberapa kali terjadi missmatch pula saat Kyrie yang mungil harus menjaga KD yang secara size sangat jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun