Mohon tunggu...
Hanif Ahmad
Hanif Ahmad Mohon Tunggu... Koki - Bekerja sebagai Head Pastry Chef

Shilaturahmi dengan menulis di RPHA Cianjur/Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Doa Kebaikan untuk Semua Orang adalah Awal Perdamaian

19 September 2019   09:48 Diperbarui: 19 September 2019   17:36 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chef hanif cooking demo (Dokpri)

Anah lajnah:
Abaah, apakah kita sebagai manusia bisa benar-benar menghilangkan rasa kesel, sedih, kecewa atau marah ?

Abah nata:
Memangnya kenapa anah ?

Anah lajnah:
Anah mulai merasakan, apa yang sering abah sampaikan.  Setiap kita sudah dirancang untuk sedih gembira, susah senang, suka tidak suka,  keluh kesah, marah dendam. Tetapi anah masih galau bagaimana menyiasatinya.

Abah nat:
He he he, memang harus melewati pengalaman seperti itu, Kita itu manusia lemah anah,   satu-satu jalan adalah hanya meminta pertolongan kepada Allah Ta'ala agar diberikan kebesaran jiwa dari ujian kehidupan seperti itu. Karena tanpa pertolongan, bimbingan Allah Ta'ala, tak akan mungkin hati kita meraih kemenangan. 

Jika doa baik itu yang kita lantunkan untuk orang zolim. Maka rasa dendam atau marah akan mulai tergantikan dengan rasa syukur kepada Allah Ta'ala. 

Bahwa hati ini sudah mendoakan kebaikan kepada si zolim sekalipun. Bahkan sikap selanjutnya tidak ada niat untuk membalas dengan dendam atau marah kepada si zolim. Ketika hati, jiwa dan bathin kita dinaungi segala nikmat syukur kebaikan melalui doa. Sesungguhnya itu awal sebuah kemenangan.

Anah lajnah:
Baik abah,  anah akan coba terus.

Abah nata:
Jangan pernah berpikir bahwa jika kita dizolimi kemudian kita balas dengan doa kebaikan. Itu sebuah kekalahan anah. Tetapi justru itulah sebuah kemenangan yang sebenarnya. Walaupun pada prosesnya kita merasakan sakit, tetapi seiring waktu dari rasa sakit itulah tumbuh sebuah kekuatan positif.

Anah lajnah:
Iya abah, hiburan bathin jiwa sebenarnya adalah senandung doa kebaikan dan pujian penuh syukur, begitu ya abah ?

Abah nata:

Nah,  bagus kalau bisa menjiwai hal seperti itu, abah jadi tenang mendengarnya.

(kata abah nata)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun