Mohon tunggu...
Sabri Leurima
Sabri Leurima Mohon Tunggu... Freelancer - Ciputat, Indonesia

Sering Dugem di Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ruang Hidup di Rampas

11 Juni 2019   12:41 Diperbarui: 11 Juni 2019   12:54 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tanah dan hutan akan digusur
Cepatlah bergegas Ini perintah kekuasaan, bila melawan tertembak adalah konsekuensi dan perkosaan masal adalah tragedi

Lahan Sagu akan diganti  Sawit berjuta hektar, politik beras terus menguat.
Makan Sagu mendapat batasan, karbohidrat untuk kalian harus beras dan bukan Sagu.

Investasi terus bertambah, biarkan penderitaan merajalela. Itu bukan urusan investor. Urus saja masalah kalian ke dewan agun. Dewan agun yang manakah itu?

Regulasi miring sebelah, terbelah atas ketidaksukaan.
Kedaulatan hancur lebur dengan kebudayaannya. Sejarah tidak lagi diceritakan pada regenerasi, ah..sungguh naif.

Tetapi, kuatkanlah senapan kalian
Berperanglah dengan Tarian Cakalele. Puncak Salahutu dan Binaya terus bersinar. Siapa tau ada cahaya kemenangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun