Mohon tunggu...
Abi Hasantoso
Abi Hasantoso Mohon Tunggu... Akuntan - Jurnalis

Lahir di Jakarta pada 26 Februari 1967. Berkecimpung di dunia jurnalistik sebagai wartawan Majalah HAI pada 1988 - 1994. Selama bekerja di majalah remaja itu ia sempat meliput konser musik New Kids On The Block di Selandia Baru dan Australia serta Toto dan Kriss Kross di Jepang. Juga menjadi wartawan Indonesia pertama yang meliput NBA All Star Game di Minnesota, AS. Menjadi copywriter di tiga perusahaan periklanan dan menerbitkan buku Namaku Joshua, biografi penyanyi cilik Joshua Suherman, pada 1999. Kini, sembari tetap menulis lepas dan coba jadi blogger juga, Abi bekerja di sebuah perusahaan komunikasi pemasaran.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sys NS Dekat dengan Tiga Presiden

24 Januari 2018   01:55 Diperbarui: 26 Januari 2018   06:58 2662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sys NS harus diakui sebagai ikon anak muda tahun 80-an yang punya banyak talenta. Ia dekat dengan tiga presiden. Dipercaya keluarga Pak Harto, bikin partai politik bareng SBY, dan dipercaya Jokowi bikin program anak muda.

Kita semua kaget dan hampir tak percaya dengan kepergian Sys NS yang terasa mendadak menghadap Sang Khalik karena serangan jantung pada usia 61 tahun, Selasa (23/1) siang tadi. Saya mengetahui pertama kali kabar duka itu dari grup WhatsApp Messenger "Gerakan Wadyabala Jokowi (GWJ)". Seluruh 66 anggota grup relawan itu tidak sadar bahwa RMH Heroe Syswanto Ns adalah nama lengkap Sys NS yang merupakan Group Admin. Mereka menyangka yang meninggal ayah atau kakaknya Sys NS.

"Minggu (21/1) malam, di lobi satu hotel di Solo, Sys masih ngobrol bersama saya dan dua relawan GWJ lainnya sampai pukul 11 malam. Senin (22/1) paginya kita masih sarapan bareng di hotel, ada Mbak Shanty (istri Sys NS) juga," ungkap Rakyat Pinggiran alias PG, 59 tahun, panggilan akrab seorang pengusaha properti yang empat tahun belakangan ini hampir tiap hari bertemu dan berdiskusi dengan Sys NS.

Sys NS sejak November 2017 lalu memang aktif membangun jaringan relawan GWJ untuk memastikan Presiden Jokowi meneruskan program pembangunan untuk periode kedua 2019 - 2024. Sys dipercaya Jokowi untuk membuat program-program anak muda lewat GWJ.

Jaringan GWJ yang digagas Sys mulai terbentuk di dalam dan luar negeri, seperti di Australia dan Eropa. Sys sudah berkeliling ke beberapa daerah di Indonesia untuk mensosialisasikan program kerja GWJ. Rupanya kunjungan ke GWJ Solo Raya pada 20 - 22 Januari 2017 barusan merupakan lawatan kerja terakhir Sys bertemu relawan Jokowi.

Saat bertemu relawan GWJ Solo Raya pada Minggu malam itu Sys bicara blak-blakan. Ia berbicara tentang masa depan Indonesia yang harus kita jaga. "Ia bicara buka-bukaan tentang demo berjilid-jilid untuk menjatuhkan Jokowi yang dibiayai orang-orang yang terganggu bisnisnya karena kebijakan Jokowi. Ia bicara tentang Pilkada DKI. Ia juga mengatakan tak suka cara berpolitik partai yang menjual agama untuk meraih kekuasaan dengan menghalalkan segala cara," jelas Rakyat Pinggiran yang begitu sedih kehilangan Sys.

Sys mengaku pendukung berat Jokowi. Tapi bukan pendukung yang blind faith, yang percaya begitu saja, apalagi ABS (Asal Bapak Senang). Ia bisa mengkritik Jokowi, bahkan memberi nasehat.

Pada pertemuan usai pelantikan pejabat hasil reshuffle kabinet pekan lalu Sys mengingatkan Jokowi untuk berhati-hati dengan hasil jajak pendapat lembaga-lembaga survei. "Pak Jokowi dari hasil survei awal untuk Pilpres 2019 memang unggul jauh dari kandidat lain. Tapi Pak Jokowi harus berpikir kebalikannya juga," begitu masukan Sys Ns kepada Presiden Jokowi.

Sys memang dikenal sebagai seniman dan musisi yang supel, mudah bergaul, kepada siapa saja. Sebelum dekat dengan Presiden Jokowi ia lebih dulu bergaul akrab dengan Presiden SBY. Bahkan mereka berdua adalah pendiri Partai Demokrat yang mengantarkan SBY jadi presiden.

Membantu SBY jadi presiden, Sys tidak dapat jatah kursi di pemerintahan. Ia juga gagal menjadi Ketua Umum Partai Demokrat untuk menggantikan posisi SBY pada 2005 dan tak lama ia pun akhirnya keluar dari partai yang ia dirikan bersama SBY dan tujuh orang lainnya itu. Kita tentu masih ingat rumah Sys sempat disatroni orang tak dikenal saat menjelang Pilpres 2004.

Meski tidak di Partai Demokrat lagi Sys tetap berhubungan baik dengan SBY. Kabarnya ia ikut dalam lobi-lobi untuk mempertemukan Jokowi dan SBY. Bahkan saat pertemuan Jokowi dan SBY beberapa waktu lalu Sys terlihat mendampingi SBY di Istana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun