Mohon tunggu...
Abel Salsabil
Abel Salsabil Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kehadiran Hoax Hari Ini

1 Juni 2017   21:48 Diperbarui: 1 Juni 2017   22:31 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

KEHADIRAN HOAX SAAT INI

Beberapa bulan terakhir,hoax ramai di perbincangkan oleh sekelompok orang yang berlatar belakang berbeda mulai dari akademisi,politisi,aktivis,orang beragama hingga orang awam.Kepopulerannya membua dirinya terkenal oleh media-media social.Dapat dipastikan bahwa kehadiran hoax sangat membahayakan bagi generasi muda.Infrormasi-informasi yang dilansir,membuat Indonesia dibuat geger akibat iss-issu penistaan,makar dan lain-lainnya.

Hoax dalam kehadirannya sangat multioperasional.Tak jarang lagi bagi sepagian politisi goax di jadikan alat politik dalam menyisihkan para lawan-lawan politiknya,dalam dunia bisnis hoax di jadikan alat untuk mendepak pesaing-pesaing bisnisnya,bahkan issu agama sengaja di buat untuk menebar fitnah,cacian,dan penistaan oleh oknum-oknum uang tidak bertanggung jawab dengan operasionalisasi hoax ini.Sekarang dunia pers dan independensi dan kenetralannya terancam oleh kabar-kabar hoax ini.

Hoax belum dapat dipastikan kapan pertamakali istilah tersebut tenar.Jika ditelusuri,maknya hoax dapat diartikan sebagai berita bohong atau berita rekayasa.Dari salah satu sumber internet,Wikipedia mengartikan hoax sebagai usaha memperdaya orang-orang agar mempercayai suatu yang salah menjadi benar.Kaitannya dalam dunia pers menurut penulis,bahwa hoax memanfaatkan ruang kebebasan internet dan kemudahan aksesnya,sehingga orang-orang dengan leluasa membuat berita palsu.

Kemunculan hoax ini disinyalir jelas dapat merugikan keberadaan media dan pers,kredibilitasnya akan semakin tercoreng akibat massiifikasi dari pemberitaan palsu dan apabila konsumen penikmat hoax semakin besar,apalagi Indonesia merupakan salah satu negara penganut konsumerisme terbesar di dunia.Hal demikian akan berakibat langsung pada genrasi utamanya anak-anak.Dalam ilmu Psikologi,informas-informasi yang di terima anak-anak berdampak cenderung dominan menerima informasi tanpa filterasi,informasi yang diterima kemudian akan diteruskan ke jiwa.Informasi yang diterima pertama akan semakin sering mengakses berita hoax maka tanpa sadar anak akan terdidik menjadi pembohong.

Di era internet sekarang kita dihadapkan dengan berita-berita,baik itu berburuk tulisan di media mainstream atau media pribadi,tulisan essay,tulisan pendek di media social,pesan berantai di facebook,twitter,Instagram,line dan lain-lainnya. Semua nyaris menjejali diri kita dengan sesuatu yang baru.Yang tanpa sadar akan membentuk pola piker baru.

Semua hadir didepan alat genggam kita yaitu smartphone tanpa mau kita sadari bahwa sebenarnya tidak semua berita itu kita butuhkan.Tidak semua tulisan itu perlu kit abaca dan fikirkan.Tidak semua berita atau isu-isu itu kita ikut nimbrung lalu ikut memanas-manasi tanpa mau berfikir bagaimana menyelesaikan masalah didalam berita itu.

Kuncinya sebenarnya tidak terlalu sulit,Jika kita fikir kita tidak bisa menyelesaikan masalah di berita itu.Kita tidak bisa menyelesaikan masalah disitu.Tetapi jika kita mengira bahwa kita bisa menyelesaikan masalah maka nimbrung dan ikuy berpartisipasi di dalam berita itu juga bagus.

Masalah terbesar adalah berita-berita yang dimunnculkan media social baik mainstream atau pribadi,biasanya berita yang akan mengiring netizen kubu pro dan kontra atau isu-isu yang kontroversial sehingga sebenarnya kita patut mewaspadai bahwa apakah dengan membaca berita itu ada manfaatnya atau tidak.

Dengan berpedoman apajah dengan membaca berita itu ada manfaatnya atau tidak,jita akan menikmati banjir informasi dengan lebih bijak dan cerdas.Jika ada manfaatnya kit abaca dan jika tidak bermanfat kita tinggalkan.Yang paling ditakutkan di media social adalah adanya isu propaganda yang bisa merusak isi asli berita asli dengan tujuan fitnah,adu domba,dan berbagai hal yang busul lainnya.

Kita mengenal BIG LIE yaitu teknik menyebar luaskan berita bohong melalui media massa baik mainstream atau pribadi sebanyak mungkin dan sesering mungkin hingga kemudian kebohongan tersebut dianggap sebuah kebenaran.Di era internet kita di hadapkan dengan berita – berita baik atau buruk mau berbentuk tulisan media mainstream maupun media social.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun