Mohon tunggu...
Abdul.Yk
Abdul.Yk Mohon Tunggu... Multimedia -

Semuanya seperti daun

Selanjutnya

Tutup

Money

Kab. Pemalang dalam Persaingan Ekonomi Nasional.

23 Juli 2017   12:54 Diperbarui: 25 Juli 2017   21:52 1889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh : abdul yk

PEMALANG juli 2017 seperti biasanya kota ini dalam kesibukannya setelah di tinggal penduduknya kembali merantau ke kota yang lebih menjanjikan perekonomiannya, geliat ramainya dan sibuk nya kota pun mulai berangsur-angsur sepi jalanan pun kembali lengang hanya di domonasi oleh kesibukan pegawai pemerintahan (PNS), memang tak dapat di pungkiri hanya PNS lah yang mampu bersaing dan mampu stabil dalam perekonomian di sini, berbeda dengan kota lain yang tak cuma PNS namun para buruh pabrik pun mampu bersaing di sana. 

Pemalang adalah salah satu kota di jawa tengah, pulau jawa salah satu pulau pusat ekonomi di indonesia, dan letaknya yang strategis di apit laut dan pegunungan namun kalo di bandingkan dengan kota kota di sekitarnya sangat lah jauh dari segi ekonomi dan kesibukan masyarakatnya, padahal kalo kita menengok sejarahnya kota Pemalang adalah kota yang lebih tua di bandingkan Tegal,Pekalongan, bahkan sangatlah jauh di banding Purbalingga.

Kita menengok sejarahnya eksistensi Pemalang telah disebutkan dalam Bujangga Manik, sebuah naskah kuno berbahasa Sunda yang diperkirakan ditulis pada akhir abad XV. Pada abad XVI, catatan Rijkloff van Goens dan data buku W. Fruin Mees menyatakan bahwa pada tahun 1575 Pemalang merupakan salah satu dari 14 daerah merdeka di Pulau Jawa, yang dipimpin oleh seorang pangeran atau raja. Dalam perkembangan kemudian, Panembahan Senopati dan Panembahan Seda Krapyak dari Mataram menaklukkan daerah-daerah tersebut, termasuk di dalamnya Pemalang. Sejak saat itu Pemalang menjadi daerah vasal Mataram yang diperintah oleh Pangeran atau Raja Vasal.

Pemalang dan Kendal pada masa sebelum abad XVII merupakan daerah yang lebih penting dibandingkan dengan Tegal, Pekalongan dan Semarang. Karena itu jalan raya yang menghubungkan daerah pantai utara dengan daerah pedalaman Jawa Tengah (Mataram) yang melintasi Pemalang dan Wiradesa dianggap sebagai jalan paling tua yang menghubungkan dua kawasan tersebut.

Namun kenapa pemalang kalah maju dengan kota kota lainnya di pulau jawa, semua itu mungkin bagaimana sebuah kepempinan yang akan membawanya, sekian lama kota ini tertinggal jauh dari kota kota sekitarnya, kalo kita menengok kembali sejarah dan letak nya sebagai kota penting di pulau jawa bahkan lebih penting dari ibu kota propinsinnya Semarang.

Kita bisa melihat Tegal dimana begitu maju dalam perkembangannya lapangan kerja,wisata sangat di perioritaskan di sana, sepanjang pantura tegal penuh dengan industri industri dari sekala daerah sampai internasional berderet sepanjang pantura tegal, apakah karena birokrasi yang mudah atau letak yang strategis namun kalo di lihat letak pemalang lah yang di anggap letak yang strategis dari sejarahnya.

Begitu juga Pekalongan,purbalingga tak kalah jauh dengan Tegal,Pemalang yang notabennya dalam sejarah adalah kota yang penting pada masa mataram, tapi kita lihat begitu minimnya industri yang sebagi tempat lapangan kerja bagi penduduknya, seakan para investor berebut ingin mengembangkan usahanya hanya di Tegal,dan Pekalongan. Silih berganti kepemimpinan Bupati namun minim perubahan seakan semakin tenggelam existensinya di persaingan nasional, apakah ini karena dari dulu birokrasi di Pemalang sangat susah hingga investor enggan mengembngkan usahanya, ataukah kota ini memang tidak mau dalam kemajuan. 

Hingar bingar lampu kota pun mungkin masih kalah jauh dengan kota sekitarnya minimnya lampu lampu jalan, bahkan jalananpun sangat tertingal masih banyak jalanan yang rusak tatanan kota pun sangat jauh, tak usah di bandingkan dengan Tegal dan Pekalongan bandingkan saja dengan Purbalingga yang sama sama kabupaten sangat jauh dalam ekonomi kotanya.

Mungkin ini Sebagai cambukan keras buat para pemimpinnya, buat para pengelola pemerintahanya yang tidak hanya mementingkan untuk memperkaya diri sendiri sebagai bekal keturannya saja, namun mudahkanlah birokrasi kota ini bagi para investor biar semua penduduknya sama sama menikmati, jangan lah persulit investor, jangan lah hanya mementingkan diri sendiri.  Bersainglah seperti kota yang lainnya.

Rakyat sudah lelah dengan apa yang terjadi sebenarnya namun susah untuk mengutarakan sebab sangatlah tertutup di kota ini seandainya KPK mau benar benar mamantau di disini akan banyak pekerjaan yang KPK kerjakan di sini, telusuri dan cermati semuanya.

Semoga Pemalang kedepan bisa berubah dan bersaing dalam kancah perekonomian Nasional dan tidak ada pembangunan pembangunan yang mangkrak hanya karena ambisius untuk bisa mengeluarkan dana APBD yang ahirnnya terbengkalai tanpa ada fungsinya mamun benar benar menjadi sarana penunjang ekonomi yang mampu bersaing dalam perekonomian nasional demi kemakmuran penduduknya dan menjadi salah satu tonggak ekonomi Indonesia.(abdul.yk)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun