Mohon tunggu...
Abdi Husairi Nasution
Abdi Husairi Nasution Mohon Tunggu... Editor - Penulis lepas, filatelis, numismatis, serta penggiat lari dan sepeda.

Menulis membuat saya terus belajar tentang segala hal dan melatih kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Immortals" (Ternyata) Dewa Juga Manusia

12 November 2011   19:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:44 14293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ada yang istimewa di tanggal 11.11.11 kemarin, terutama bagi para maniak film. Di tanggal istimewa tersebut, film "Immortals" dirilis secara serempak di seluruh dunia, mulai Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya hingga Indonesia. Di Indonesia, film kolosal tersebut hanya diputar di jaringan bioskop Blitz Megaplex dan tak beredar di jaringan Cinema 21. Sayang memang, film yang banyak ditunggu penonton itu tak diputar di semua bioskop.  Hanya kota-kota tertentu saja yang bisa menikmati film fantasi tersebut. Jaringan Blitz Megaplex baru ada di Jakarta, Bekasi, dan Bandung. Jadi, para penonton di luar kota-kota tersebut siap-siaplah gigit jari, tak bisa menikmati film karya Tarsem Singh itu, yang kekolosalannya tak kalah dengan film "300".

Film fantasi 'Immortals' menjadi film pembuka di ajang Indonesia International Fantastic Film Festival (INAFFF) yang digelar mulai hari Jumat kemarin (11/11/2011). Ajang festival film horor, thriller, sci-fi dan fantasi terbesar di Indonesia itu sudah kali kelima diselenggarakan dan akan berakhir pada tanggal 20 November. Namun, bagi mereka yang tak sempat menyaksikan INAFFF 2011 di Jakarta, festival tersebut akan dilanjutkan di Blitz Megaplex Bandung, mulai tanggal 25 hinga 27 November.

"Immortals" yang dibintangi oleh Mickey Rourke, Henry Cavill, John Hurt, dan Freida Pinto ini berkisah tentang perang epik antara kejahatan dan kebaikan dalam mitologi Yunani. Kalau sudah menyangkut mitologi Yunani tentu tak akan jauh-jauh dari hubungan antara manusia, dewa, kebaikan dan kejahatan. Rentang masa yang diangkat dalam cerita film "Immortals" tersebut adalah tahun 1228 Sebelum Masehi.

Pada masa itu dikisahkan, Raja Hyperion (diperankan Mickey Rourke) mendeklarasikan diri untuk berperang melawan kemanusiaan. Sang raja yang lalim, kejam, dan sadis itu menundukkan semua wilayah kekuasaan di semua belahan Yunani demi mendapatkan busur sakti Epirus buatan Dewa Perang Ares (Daniel Sharman). Satu-satunya orang yang mengetahui di mana letak busur tersebut adalah Phaedra (diperankan Freida Pinto), seorang peramal perawan yang bisa menerawang masa depan.

Dalam tahta suci, Phaedra dianggap memiliki kekuatan Dewa dan harus dilindungi dalam sebuah kuil suci. Dari situlah Raja Hyperion mencari peramal cantik yang masih perawan itu untuk mencari busur dewa tersebut. Menurut sang raja, busur Epirus mempunyai kesaktian dan dipercaya dapat memberi kekuatan luar biasa bagi Hyperion untuk mengalahkan musuh-musuhnya dan membantunya dalam menaklukkan Yunani.

Hyperion juga tak percaya pada dewa, malah menantang para dewa yang dia anggap tak mampu menyelamatkan anak dan istrinya dari suatu penyakit. Ketakpercayaan Hyperion pada kekuatan para dewa tersebut membuatnya lupa daratan. Dia merasa kuat dan tak tertandingi. Raja Hyperion memiliki ribuan tentara yang beringas, tak mengenal ampun, dan haus darah.

Kelaliman Hyperion tentu ada balasnya. Kejahatan tak pernah hidup abadi, dia akan dilawan oleh kekuatan dari kebaikan. Kekuatan kebaikan itu direpresentasikan dalam sosok Theseus (diperankan Henry Cavill). Theseus lahir dari seorang ibu miskin. Masyarakat sekelilingnya menuding Ibu Theseus sebagai seorang pelacur. Semua itu gara-gara Ibu Theseus pernah diperkosa oleh beberapa orang laki-laki di kampungnya hingga melahirkan Theseus.

Sejak kecil Theseus hidup menderita dan miskin. Dalam strata sosial masa itu, Theseus dan ibunya berada dalam kelas sosial paling rendah, dan mendapat prioritas terakhir untuk diselamatkan dari kekejaman Raja Hyperion. Theseus tak kenal rasa takut. Satu-satunya ketakutan yang ada dalam diri Theseus adalah ketakutan tak bisa melindungi dan menyelamatkan ibu yang dicintainya. Dia selalu membela ibunya dari cemoohan orang-orang.  Ketakutan Theseus itu pun menjadi nyata, saat Raja Hyperion menyerang kampungnya, Ibu Theseus dibunuh secara brutal di depan mata Theseus.

Sejak kematian ibunya, Theseus pun bertekad menghabisi Hyperion. Kekuatan dan keahlian bertarung diperoleh Theseus dari Dewa Zeus (diperankan Luke Evans) yang menjelma menjadi seorang tua yang disebut sebagai Oldman (diperankan John Hurt). Dewa Zeus sudah melatih Theseus sejak kecil. Theseus diajari cara berkelahi, membela diri, bertempur, hingga menggunakan berbagai alat dan senjata. Tak heran kalau Theseus menjadi tangguh dan mempunyai kekuatan setara dewa.

Saat berlangsung pertempuran antara Pasukan Theseus dan Raja Hyperion, para dewa yang dipimpin oleh Zeus dilarang membantu manusia. Kata Zeus, manusia harus menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa harus campur tangan dewa. Andai terdapat dewa yang ketahuan membantu manusia maka hukumannya adalah mati. Namun beberapa dewa seperti Aries, Athena, dan Poseidon diam-diam membantu Theseus. Puncaknya ketika terjadi perebutan busur Epirus yang memaksa ketiga dewa tersebut membantu Theseus mengalahkan pasukan Hyperion. Bantuan itu datang saat Theseus berada di ujung tanduk karena nyaris terbunuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun