Mohon tunggu...
Abdi Husairi Nasution
Abdi Husairi Nasution Mohon Tunggu... Editor - Penulis lepas, filatelis, numismatis, serta penggiat lari dan sepeda.

Menulis membuat saya terus belajar tentang segala hal dan melatih kepekaan terhadap lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Awas! Aksi James Holmes Bisa Menginspirasi

24 Juli 2012   16:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:40 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1343145704395551404

[caption id="attachment_189485" align="aligncenter" width="606" caption="James Eagan Holmes (Sumber foto: http://www.washingtonpost.com)"][/caption] Hari ini, Washington Post menurunkan satu artikel yang berjudul "Could Aurora, Colo., shooting suspect inspire copycats?". Artikel yang ditulis oleh Paul Farhi itu secara jelas menyebutkan bahwa pemberitaan kriminal yang terus menerus ditayangkan oleh suatu media dapat menginspirasi orang lain untuk berbuat hal yang sama. Peristiwa penembakan massal yang dilakukan oleh James Eagan Holmes bukanlah yang pertama kali terjadi di Amerika, tapi sudah berkali-kali. Kekhawatiran itu memang beralasan, sebagai makhluk sosial manusia memiliki sifat meniru dan memiliki kemampuan belajar antara satu dengan yang lain. Sifat meniru dan kemampuan belajar itulah yang dapat memicu terjadinya aksi berulang tadi, yang bisa bersifat positif atau negatif. Biasanya, sang peniru atau copycat memiliki masalah yang sama dengan si pelaku kejahatan. Masalah itu dapat berupa rasa depresi, rasa sakit hati, dan kecewa terhadap lingkungan sekitar. Masalah psikologis itulah yang bisa memicu terjadinya aksi copycat tersebut. Adakalanya juga mereka memiliki rasa simpati dan empati terhadap si pelaku. Parahnya, ada juga yang menganggap bahwa sang pelaku kejahatan sebagai pahlawan mereka, sehingga menurut mereka aksi kejahatan seperti yang dilakukan oleh James Holmes merupakan jalan yang tepat untuk mengakhiri segala masalah yang mereka hadapi. Howard Zonana, seorang profesor psikiatri dan hukum dari Yale menyebutkan bahwa kita semua rentan terhadap pengaruh media. Bahkan Fox menyarankan kalau media harus membatasi jumlah informasi yang dilaporkan tentang tersangka kriminal. Namun sayang, saran pembatasan ini agaknya kurang mendapat respon karena pemberitaan tentang aksi James Holmes yang menembaki penonton di bioskop Century 16 selalu menghiasi headline media massa di Amerika Serikat dan beberapa belahan dunia lainnya. Malah, berita tentang pemuda berusia 24 tahun itu mengalahkan berita tentang pemilihan presiden Amerika Serikat yang akan berlangsung. Tindakan Holmes yang menyebut dirinya sebagai Joker musuhnya Batman untuk beberapa kalangan bisa dianggap sebagai tindakan orang yang sakit jiwa, pembunuh berdarah dingin, dan sang penjagal. Namun, untuk kalangan tertentu yang bernasib sama seperti Holmes, aksi gilanya itu bisa menjadi inspirasi untuk mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun