Rabu siang (17/4) suasana London terasa seperti berselimut awan mendung. Penyebabnya, karena sebagian warga dan pemerintah Inggris berduka dan sedang mengikuti prosesi pemakaman Margaret Thatcher. Wanita besi (the iron lady) yang dilahirkan 87 tahun lalu (13 Oktober 1925) dengan nama "Margaret Hilda Roberts akan dimakamkan dalam sebuah prosesi benar-benar bermartabad untuk kelas bangsawan Inggris.
Pemakaman ini disebut "bermartabad" dalam pandangan masyarakat Inggris karena prosesi pemakaman yang memerlukan waktu 9 hari -sejak kematiannya pada 8 April lalu- dihadiri oleh Ratu Elizabeth. Kehadiran ratu ini adalah kali yang ke dua sejak kematian Winston Churchill mantan PM pada 1965 lalu.
Selain itu, tak kurang 2300 undangan dari 170 negara mulai politikus hingga artis terkenal (penyanyi Shirley Bassey dan komposer Andrew Lloyd Webber) diundang untuk memberi penghormatan kepada sang wanita besi yang ternyata merasa kesepian dan amat ringkih menjelang kematiannya di salah satu hotel terkenl (Ritz Hotel) di pusat kota London.
Sebanyak 11 Perdana Menteri hadir dalam acara pemberian penghormatan terakhir untuk Margaret. Belum lagi sejumlah mantan pemimpin dunia lainnya serta diplomat ulung pada masanya seperti Henry Kissinger, hadir untuk terkahir kalinya menghormati Margaret Thatcher.
Pemakaman mantan PM Inggris terlama dan wanita pertama menjadi PM di Inggris itu juga menyebabkan penghentian dengar pendapat antara PM Inggris David Cameron dengan parlemen Inggris.
Sekitar 700 tentara dari angkatan laut dan udara mengambil bagian dalam pengawalan penarikan peti jenazah di atas kereta peluncur meriam yang ditarik oleh enam kuda hitam milik Royal Horse Artillery, melintasi route dari dedung Parlemen (Palace of Westminster) ke Gereja St Clement Danes untuk disemayamkan dan selanjutnya di bawa ke Katedral St Paul.
Kurang lebih 4000-an polisi berjaga mengantisipasi aneka kemungkinan dan memberi keamanan kepada warga yang memberi penghormatan kepada salah satu legenda pemimpin dunia paling disegani abad 20.
Pemerintah Inggris tidak menyetujui keinginan Margaret Thatcher yang memilih dikremasi apabila ia meninggal dunia dan menitipkan harapannya tersebut pada beberapa keluarga terdekatnya selama ia sakit terkulai layu di salah satu suite di Ritz Hotel sejak 4 bulan terakhir.
Pemerintah Inggris mempertimbangkan alasan kemanusiaan dan budaya Inggris saja sehingga tidak memenuhi harapan Margaret yang pernah dijuluki "wanita besi" pertama sekali oleh jurnalis Rusia pada tahun 1975.
Menurut sejumlah informasi, biaya prosesi hingga pemakaman sang legenda pemimpin Inggris ini mencapai $ 15.000.000 (lima belas juta dolar AS) atau setara dengan 10 juta pound. Bayangkan berapa nilainya jika dirupiahkan dalam uang kita, sangat fantastis, bukan?
Selain itu, tak kurang sembilan gelar dalam bangsawan Inggris diterimanya sejak pertama sekali tampil sebagai politikus di parlemen Inggris pada 1959.