Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ramalan Tepat 99,9%: Pradopo Pewaris Kapolri. Apa Rahasianya?

5 Oktober 2010   09:10 Diperbarui: 13 Juni 2020   12:45 1401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tulisan ini adalah evaluasi atas kajian saya dengan judul " Siapa Pewaris POLRI", di sini . Tulisan yang diluncurkan pada tanggal 29 Juni 2010 lalau (hampir 4 bulan lalu) memberi posisi Irjen Pradopo pada rangking nomor 2 setelah Komjen Susno Duadji. Hanya saja -sebagaimana kita ketahui- saat itu Susno Duadji sedang dalam internal konflik yang besar dengan atasannya maka jelas pada saat itu posisi Susno (walaupun unggulan pertama) tapi posisinya:Berat dan peluangnya tipis.

Unggulan ke dua saat itu diisi oleh Irjen Timor  Pradopo.  Dalam analisa waktu itu, posisi peluang Irjen Pradopo saat itu adalah, unggulan dan peluang nya besar (perhatikan tulisan dalam huruf merah.!)  Setelah itu Iman Sujarwo dan terakhir Irjen Mathius Salempang pada urutan ke 10.

Kilas Balik Ramalan Juni 2010:

Sekadar cuplikan kilas balik atas kajian pada waktu itu, berikut saya ulangi sedikit point penting dalam tulisan pada waktu itu berikut ini :

"Untuk itu  mari  kita lakukan prakiraan siapa yang mendapat Rekomendasi dan memiliki Posisi Unggulan serta  yang berpeluang menjadi Kapolri. Nama-nama calon Kaplori hasil "saringan Media Massa" dapat dilihat peluang dan posisi calon-calon Kapolri pengganti BHD sebagai berikut :

No  Nama Calon....................Rekomendaasi BHD............................Posisi.....Peluang

  1. Komjen Susno Duadji...Tidak dapat Rekomendasi...................Berat....... Tipis
  2. Irjen Timor Pradopo..Mendapat Rekomendasi..............Unggulan.....Besar
  3. Irjen Imam Sudjarwo....Mendapat Rekomendasi.......................Unggulan..Besar
  4. Irjen Oegroseno...........Mendapat Rekomendasi.......................Unggulan..Besar
  5. Komjen Nana Soekarna...Mendapat Rekomendasi....................Unggulan..Besar
  6. Komjen Ito Sumardi....... Belum jelas........................................Berat.........Kecil
  7. Komjen Jusuf Manggarberani. Tidak dapat Rekomendasi.........Berat.........Kecil
  8. Irjen Pratiknyo..............Mendapat Rekomendasi.......................Unggulan..Besar
  9. Komjen Iman Haryatna.......... Tidak mendapat Rekomendasi....Berat.........Kecil
  10. Irjen Mathius Salempang....... Mendapat Rekomendasi.............Berat.........Kecil

Sekarang mari kita temukan rahasia apa di balik kajian tersebut. Mengapa kajian pada saat itu menempatkan Irjen Timor Pradopo justru unggulan teratas (di luar Susno Duadji) dan justru lebih leading ketimbang Komjen senior lainnya. Padahal waktu itu Pradopo masih berpangkat Irjen? Inilah rahasianya..

DI dalam tubuh Polri sedang ada perpecahan akibat tarik menarik suara dan dukungan akibat bola salju yang dilepaskan oleh Komjen Susno Duadji. Satu sisi beberapa perwira tinggi ingin mendukung Susno tapi satu sisi lagi sprit of the corps mengharuskan tunduk dan patuh kepada atasan tanpa kecuali.

Terjadi tarik menarik dukungan pada tiga kubu, yakni kubu BHD mengusung Imam Sujarwo dan  Nanan Sukarna. Kubu lainnya adalah kubu Oegroseno dan satu lagi adalah kubu Ito Sumardi.

Persoalan mafia kasus yang digelontorkan oleh Susno Duadji melibatkan nama-nama besar di Perwira Tinggi Polri mau tidak mau perwira yang dituding Susno harus merapatkan barisan dengan atasannya serapat mungkin, termasuk dalam upaya merintis terciptanya pewaris Kapolri yang dapat meneruskan kebijakan-kebijakan yang telah dirintis pendahulu.

Persoalan "Rekening Gendut" Polri yang digelontorkan oleh Majalah Tempo telah membuat Presiden SBY pusing tujuh keliling. Sikap tarik ulur yang diberikan oleh Presiden kepada BHD sebetulnya adalah untuk menciptakan pilihan ke tiga yang lebih bernuansa aman dan lebih bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun