Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama featured

Menguji Reputasi Sri Mulyani Kembali

7 Juni 2015   05:18 Diperbarui: 28 Juli 2016   08:17 3439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Sri Mulyani Indrawati (SMI) memang hebat. Kehebatannya dalam pendidikan, keluarga, politik hingga lobi hubungan Internasional bukan hisapan jempol belaka.

Dalam hal pendidikan, SMI adalah lulusan terbaik jurusan IPA dari SMA N 3 Semarang pada masanya. Sebelum tamat SMA, Sri pernah mendapat undangan program pertukaran pelajar Asean (AFC) menetap selama 1 tahun pada salah satu keluarga di AS dan belajar di tingkat yang sama di sana., tapi gagal ikut karena kurang sokongan ekonomi keluarganya (orang tuanya) pada saat itu.

Meski diterima non UMPTN (jalur undangan saat itu) di Institut Pertanaian Bogor ia memilih ikut test di Fakultas Ekonomi UI jurusan ISP (lmu Studi Pembangunan) dan kembali meraih lulusan terbaik angkatan 1986 FE UI.

Pemilhan tema skripsi tentang Peranan Uang, Sistim Keuangan dan Peranan bank sentral dalam perekonomian telah memperlihatkan siapakah sosok SMI secara intelektulis. Tak lama kemudian, ia memilih mengambil master dikombinasikan dengan doktor Phd  di University of Illinois Urbana-Champaign (UI-UC). Sekali lagi, ia mengambil jurusan spesialisnya "Public Finance dan Urban Economy." Ke dua gelar itu diraihnya dalam waktu  4 tahun.

Dalam bidang keluarga pun anak ke 7 dari 10 bersaudara ini mendapat asuhan yang ketat, disiplin dan penuh cinta kasih meski hidup orangtuanya tidak berlebihan boleh dikatakan sangat sangat sederhana. Rasa percaya diri yang kemudian tumbuh menjadi wanita yang tangguh dalam menantang arus hidup ternyata membetuk sebuah biduk keluarga yang bahagia bersama suami (Toni Sumartono) dan anak-anak yang membawa mereka kemana-mana dalam pendidikan, keluarga dan karier yang tak kalah tinggi.

Dalam bidang karier pun tak cukup satu halaman untuk menjelaskan aneka jenjang karier dan profesi yang diembannya. Sebut saja pekerjaannya yang pertama sekali sebagai salah satu peniliti di LPEM, FE UI dengan gaji 20 kali lipat dari uang saku tertingginya saat masih kuliah.

Setelah melepas jabatan sebagai menteri keuangan pada 2012, ia menjadi salah satu direktur pengelola Bank Dunia yang (kabarnya) bergaji 260 juta per bulan (pada saat itu). Berapa kali lipat pertumbuhannya dibanding gaji pertama yang diterima di LPEM FEUI beberapa dekade lalu.

Sri Mulyani semakin berkilau di mata dunia khususnya di World Bank. kabarnya ia pernah masuk dalam bursa calon presiden WB pada 2012 lalu. Dalam sebuah voting oleh LSM berkaitan dengan Bank dunia, posisinya mencapai posisi nomor 1 (46%) di bawah Kemal Darviss (44%) yang sebelumnya berada di atasnya. Entah bagaimana kenyataannya JIm Yong Kim (urutan dibawah Kemal) kemudian menjadi presiden WB.

Kehebatan SMI tak terasa tak berhenti  sampai di situ, dalam bidang politk pun mau tak mau ikut menyeretnya ke kancah tersebut akibat berkaitan dengan kepentingan politik penguasa yang menguasai aneka lembaga nasional atau swasta yang berkaitan dengan tugasnya.

Meski ia bukan pengurus partai politik tapi sebagai menteri keuangan yang secara notabene merupakan pemegang kunci kebijakan perekonomian dan moneter nasional, SMI harus terlibat untuk kepentingan penguasa aneka lembaga yang menunggangi kepentingan pembangunan dan perekonomian negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun