Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lomba Rebut Al-Bab dimulai, SAA, FSA, SDF dan ISIS Adu Siasat

24 Oktober 2016   01:11 Diperbarui: 24 Oktober 2016   07:17 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok abanggeutanyo. Posisi SAA paling dekat ke kota Al-Bab. Terlihat arsir Orange adalah prediski.SAA akan memperkuat posisinya lebih dahulu di kawasan orange itu sebelum menyerang kota Al-bab

Berdalih membebaskan kawasan Jarablus dan kawasan sungai Eufrat bagian barat dari ISIS  pada 24 Agustus 2016 lalu Turki menggelar ofensif besar. Sehari operasi digelar pasukan Turki (TAF) dengan cepat memporak-porandakan posisi ISIS di Jarabulus dan menduduki kota itu pada hari yang sama. Operasi bertajuk Operation Euphrates Shield itu pun seakan tak terbendung. 

Bekerjasama dengan FSA khususnya dengan pasukan oposisi pro Turki operasi itu telah "sukses" merebut 1.270 km2 dari tangan ISIS. Selain itu Turki juga mulai merebut satu persatu sejumlah kawasan dari tangan Pasukan Demokratis Kurdi atau SDF dukungan AS. 

Dua bulan pertama operasi digelar ribuan pengungsi sebelumnya melarikan dari sejumlah desa dan kota akibat dikuasai ISIS kini berangsur kembali. Hingga 22 Oktober 2016 sebanyak 20 desa telah dibebaskan dari cengkeraman ISIS termasuk beberapa diantaranya dari SDF. Dalam operasi ini TAF terpaksa harus kehilangan personilnya. Hingga kini 11 pasukan Turki tewas dan hampir 40 orang terluka. Di sisi lain, anggota FSA dukungan Turki tewas mencapai hampir 200 orang. Di pihak ISIS 268 orang tewas dan hampir 400 ISIS ditangkap. Sementara itu, dipihak SDF korban tewas mencapai hampir 250 orang dan 45 SDF terluka. 

Ambisi Turki terlibat langsung dan terbuka dalam konflik Suriah sudah sangat lama terpendam. Tentu banyak alasan dan tujuan Turki terlibat di dalam konflik Suriah setidaknya dengan mendukung unit pemberontak akan menjaga kepentingan Turki di masa akan datang di Suriah. 

Momentum itu telah tiba dan telah dilaksanakan sesuai pencapaian sukses digambarkan diatas dalam tiga fase operasi yaitu, fase pertama merebut Jarabulus. Fase ke dua merebut Azaas dan fase ke tiga merebut Dabiq.

Kini Turki tak terbendung akan melangkah lebih jauh lagi masuk ke fase berikutnya fase ke 4 dengan target berikut (kemungkinan) distrik Al-Bab, sebuah kota satelit di dalam provinsi Aleppo. Kota berpenduduk sekitar 70 ribu jiwa pada umumnya warga Suni Arab. Kota pertanian subur ini berada di atas bukit dengan rata-rata ketinggian mencapai 480 meter dpl.

Pada 20 April 2012 kota Al-Bab ini dikuasai oleh kelompok pemberontak. Sebanyak 15 grup militan saat itu mengusir pasukan SAA terakhir dari sudut terluar kota itu. Namun apa daya pada 13 Nopember 2014 kota ini direbut dari tangan FSA dan bercokol di kota strategis ini hingga saat ini sehingga menjadi incaran seluruh pihak bertikai di sana agar dapat menguasai kota strategis tersebut.

Mengpa Al-Bab Strategis?

Seperti beberapa kota besar lainnya di Suriah sangat srtategis maka kota Al-Bab juga tak kalah srategis. Selain kota penghail sumber pertanian dan perkebunan yang subur menawan, Al-Bab juga sangat strategis akibat posisinya dalam beberapa hal, yaitu :

  • Bagi Turki kotaAl-Bab akses tedekat menghubungkan kepentingan Turki ke Suriah melalui jalur darat dari pintu perbatasan Turki ke Aleppo khususnya ke kota Aleppo simbol ibukota FSA secara defakto
  • Bagi SDF/PG kota ini adalah kota penting menyatukan Rojava. Kota ini akan menghubungkan kawasan penguasaan Kurdi Suriah sejajar perbatasan dengan Turki, dari barat Al-Malikiyah ke bagian timur di Afrin.
  • Bagi FSA menguasai Al-Bab akan menghubungkan Idlib dengan Aleppo dan Al-Bab. Menguasai Al-Bab akan memudahkan kekuatan FSA dukugan Turki memotong Aleppo yang kini terancam dikuasai SAA secara total.
  • Bagi ISIS, Al-bab adalah sumber pendapatan dan ekonomi. Hasil pertanian di kota ini tembus ke pasar Manbij bahkan ke ibukota Al-Raqqa
  • Bagi SAA kota Al-Bab ini tidak saja seksi secara ekonomis akibat aneka kegiatan bisnis warga kota dengan kota lainnya tapi juga srategis untuk menahan gelombang ancaman FSA dukungan Turki menuju ke Aleppo. Jika Al-Bab jatuh ke FSA maka tugas SAA menguasai atau menjaga Aleppo semakin berat di masa akan datang.

Demikian eksotisnya posisi Albab dalam pandangan empat kekuatan bertikai dalam konflik Suriah. Semua kekuatan sedang tertuju ke Al-Bab yang seksi dan menawan ini. Beberapa  trik dan intrik lain di luar Al-bab sengaja dilakukan untuk mengelabui perhatian lawan untuk menguasai Al-Bab, misalnya pergerakan mirip ofensif untuk menguasai kawasan lain tidak signifikan misalnya diluar kota Hama atau di luar kota Aleppo bahkan di pedalaman Deir Ezzor. 

Terhadap trik dan intrik seperti ini pihak-pihak bertikai seperti sengaja membiarkan ofensif lawan untuk jangka waktu tertentu dan hingga batas pada bagian area atau zona tertentu  karena lebih fokus pada skala prioritas yakni menyatukan kekuatan dalam upaya menyerang atau bertahan di lokasi lebih strategis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun