Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Aku Ditemani Jin Saat Dirawat di Rumah Sakit (Kisah Nyata)

6 Oktober 2010   09:11 Diperbarui: 29 Oktober 2021   00:54 12105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi : sumber ayobandung.com

Ini kisah nyata yang benar-benar aku alami 5 (lima) tahun yang lalu. Sampai kemarin aku belum dapat melupakan kejadian yang benar-benar nyata ini. Sekian lama aku tidak menceritakan kepada siapa pun sebelum akhirnya pada hari ini aku sampaikan melalui forum kita tercinta ini.

Kejadiannya sekitar tahun 2005, aku lupa tanggal, bulan dan harinya karena seluruh bon dan biaya perawatan diserahkan untuk klaim ke tempat ku berkerja.  Berikut kejadian yang benar-benar nyata itu.

Aku bertugas di tempat-tempat khusus dan unik, aku ditempatkan di Kota Medan. Oleh karenanya keluarga ku tidak dapat ikut serta  tinggal bersama ku bertahun-tahun kecuali kami bertemu sebulan sekali. Kadang aku ke tempat istriku kadang juga istriku berkunjung bersama buah hati ku yang masih kecil-kecil dua orang.

Suatu hari aku mendapat tugas melakukan perjalanan ke "Kota Minyak" Pangkalan Berandan selama 3 hari untuk urusan ke sebuah Badan Usaha Milik Negara. Malam sebelum berangkat -seperti biasanya- aku sendiri menikmati hari-hari ku. Membaca, menulis, mendengar berita dan melihat-lihat album kenangan. Kadang aku hilir mudik di ruang tamu sambil memandang sepatu dan sendal anak-anak ku yang masih kecil (usia 5 tahun dan kurang 1 tahun pada saat itu).

Malam itu aku tidak bisa tidur. Hati ku berdebar hebat tidak karuan. Aku kira ada gangguan kesehatan dalam diri ku. Aku mencoba bersemangat dan menghibur diri sambil mengingat anak-anak ku yang lucu.

Mata terpejam, pikiran melayang. Hadap kiri salah, hadap kanan tidak enak. Terlentang tidak nyaman, tengkurap apa lagi, bikin sesak nafas. Tanpa terasa waktu berlalu hingga terdengar suara kokok ayam nun jauh dari  komplek rumah ku, aku lihat waktu sudah menunjukkan pukul jam 4 pagi, padahal jam 6 pagi aku sudah harus siap sedia karena jemputan akan tiba tepat waktunya.

Masih ku sisakan sedikit lagi waktu untuk menenangkan diri. Padahal perutku semakin sembelit rasanya. Desakan di ulu hati hampir tidak tertahankan. Aku tidak bisa menolak, pekerjaan harus ku kerjakan dengan sebaik-baiknya. Aku pun bangkit dari peraduan ku dengan tidak nyaman.

Setelah berkemas, tepat jam 6 datanglah jemputan. Aku masukkan beberapa potong pakaian dan perlengakapan ku ke dalamkoperkecil utnuk kebutuhan 3 (tiga) hari.  Kami pun bernagkat. Aku katakan kepada rekan kerjaku tentang kondisi fisik ku yang tidak prima pada hari itu, tapi ia tidak yakin karena melihatku seperti biasa suka bercanda dan berusaha tampil tegar.

Setelah sarapan di sebuah restoran dalam perjalanan. Perutku semakin menjadi-jadi tidak karuan. Dalam kondisi lemas aku tiba di kota itu tapi -maaf- aku tidak bisa melaksanakan tugas. Aku terkulai lemas hampir tidak berdaya.

Menjelang petang aku mendapat izin untuk segera kembali ke Medan, tidak jadi meneruskan tugas yang diberikan pada hari itu. Aku diantar kembali ke Medan menjelang sore. Di perjalanan aku kira aku tidak sempat melihat keluargaku lagi. Aku berusaha tersenyum menghadapi kenyataan ini. Aku hanya menitip doa kepada yang Maha Kuasa, jika aku diambil tolong ampun kan dosa-dosa ku, dan peliharalah anak-anakku yang masih kecil itu dan istri ku untuk mendatpatkan kebahagiaan dari Nya dan jauhkan dari kesedihan dalam mengarungi hidup mereka tanpa aku di sisi mereka.

Menjelang masuk perbatasan kota Medan, aku sempat titip kata-kata kepada rekan ku,"tolong antarkan saya ke klinik terdekat. Masukkan saja mobil ke klinik yang pertama terlihat, baik sebelah kiri atau sebelah kanan jalan." Setelah itu,.. aku tidak tau apa-apa lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun