Mohon tunggu...
Em Amir Nihat
Em Amir Nihat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Kecil-kecilan

Kunjungi saya di www.nihatera.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kenangan Pensil Dikala Senja

3 Agustus 2017   21:29 Diperbarui: 3 Agustus 2017   21:34 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Lintang,begitulah orang-orang memanggilnya.Wajahnya yang cantik,sikapnya yang bijaksana,tuturkatanya yang sopan dan cerdas dalam bidang agama merupakan dambaan setiap kaum Adam di Desa Suryapati.Rasanya membuat iri setiap wanita di Desa itu namun dibalik kecemerlangannya ternyata ada sisi paling menakutkan yang belum didapatkan oleh seseorang cantik yang bernama Lintang,ini.

"Pasrahkan saja ke Allah.Diumurku yang menginjak kepala tiga dan ditengah kesendirianku aku tetap ceria menjalani kehidupan." Begitu kelakar Lintang

Orangtuanya sudah menjodohkan Lintang dengan Pria yang soleh.Proses ta'aruf pun sudah dilakukan bahkan Lintang sudah berta'aruf sampai tiga kali.Ketiganya gagal dan berakhir dengan sebuah perpisahan.Ada yang gagal karena Sang pria tidak tahan menunggu untuk menikah,ada yang gagal karena sang pria tidak bisa menyeimbangi kebaikan Lintang dan mundur dengan alasan malu karena kalah dalam bidang keilmuan dan ada juga yang gagal karena sang pria keburu meninggal dunia.Terdengar pedih memang.

"Sebab dan dosa apa yang membuatnya mengalami hal pahit semacam itu,aku yang hina ini andai saja diberikesempatan menjadi suaminya tentu aku siap." Seseorang yang sedang beristirahat disela-sela pekerjaannya ini bergumam demikian.

"Ah,kamu terlalu mengandai-andai.Kamu ini siapa,Mi.Kamu ini kuli panggul.Nyadar diri dong! Lintang itu sarjana.Pokoknya kalau dibandingkan denganmu,bagai bumi dan langit deh!" Lelaki yang disampingnya itu menyindir sekaligus meledek-ledek perkataan Tomi.Ternyata seseorang itu bernama Tomi yang berprofesi sebagai kuli panggul di sebuah toko beras Desa SuryaPati.

Meskipun kesehariannya sebagai kuli panggul, ada hobi lain yang membuat Tomi disenangi masyarakat yakni Tomi mendirikan Kegiatan Sosial yang bergerak dibidang ilmu agama.Tidak hanya sebagai kuli panggul,setiap hari ba'da asar Tomi selalu menyempatkan diri untuk mengajar ngaji anak-anak SD di desa tersebut.

Suatu ketika,Tomi dan Lintang dipertemukan dalam acara ini.Lintang yang bertitel sarjana sekaligus pandai ilmu agama menyempatkan diri untuk mengunjungi tempat mengajar Tomi.Dan betapa kaget dan deg-degannya melihat seseorang yang diiidamkan itu tiba-tiba datang tanpa mengabari.Seperti tidak ada angin tidak ada badai tiba-tiba hujan mengucur deras

"Bolehkah,aku membantumu mengajar disini.Aku sungguh malu,aku yang bertitel sarjana ini tidak bisa memberi kemanfaatan bagi masyarakat sedangkan Mas ini yang pekerja biasa malah bisa bermanfaat bagi masyarakat.Aku mohon dengan sangat supaya diberi izin mengajar disini,Mas." Pinta Lintang sambil menganggukan kepalanya 

"Gimana ya,bukannya tidak boleh.Tetapi mengajar disini tidak diberi gaji ataupun imbalan.Disini murni kerelaan hati untuk berbagi ilmu.Kalau Mba mau tidak diberi imbalan,boleh-boleh saja Mba." Ucap tomi dengan nada sedikit terbata-bata dan keringat yang menempel di wajah.

Dahinya tiba-tiba mengkerut,kepalanya basah dengan keringat dingin dan badannya sedikit gemetaran.Maklum untuk hal semacam ini Tomi memang kikuk karena tidak pernah mengalami yang namanya pacaran.Boro-boro pacaran,berduaan dengan wanita yang bukan muhrim saja tidak pernah.

Lambat laun dua anak manusia ini karena sering bertemu dan bertatap muka timbulah bunga-bunga cinta.Kebaikan Tomi dan sikapnya yang baik kepada masyarakat membuat Lintang makin kesengsem dengannya walaupun hanya kuli panggul.Tampaknya Lintang tidak terlalu mementingkan pekerjaan tetapi justru sangat iri dengan kebaikan dan kedermawaan Tomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun