Mohon tunggu...
Ahmad Damanhuri
Ahmad Damanhuri Mohon Tunggu... Administrasi - Iman dan amal harus seiring
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

aktivis sosial kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

40 Anggota DPRD Padang Pariaman Tak Seorang Pun dari Kecamatan 2x11 Kayutanam

18 Agustus 2019   10:46 Diperbarui: 2 September 2019   18:27 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kayutanam--Rangkaian panjang proses demokrasi bertajuk Pileg 2019 berakhir sudah. Begitu juga yang dirasakan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Padang Pariaman, puncaknya ditandai dengan telah dilantik dan diambilnya sumpah jabatan 40 anggota DPRD terpilih yang duduk di kursi empuk legislatif, Rabu (14/8/19) lalu.

Euforia kemenangan dari empunya kursi terlihat dengan diadakannya syukuran, mengundang kerabat serta simpatisan, silih berganti diantara mereka yang terpilih menjamu harapan dari masyarakat yang tertumpang kepada mereka sebagai wakil kecamatan bahkan wakil nagari yang telah berjaya di perhelatan lima tahunan itu untuk memperjuangkan daerahnya.

Namun diantara 17 kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman, tak semuanya memiliki wakil legislatif yang berasal dari kecamatan tersebut. Satu-satunya adalah Kecamatan 2x11 Kayutanam, kecamatan yang tergabung dalam Dapil I bersama 2x11 Enam lingkung, Enam Lingkung, Nan Sabaris dan Ulakan Tapakis itu kali ini harus "gigit jari", tiada satupun wakil dari kecamatan ini berjaya di legislatif.

Hal ini sangat menyedihkan bagi tokoh-tokoh masyarakat 2x11 Kayutanam, tiada kehangatan pembahasan politik apalagi euforia kemenangan seperti di kecamatan lain kita temui di sini, masyarakat seakan enggan membahasnya.

Kesedihan di hati karena kecamatan dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) kedua terbanyak setelah Nan Sabaris ini tak mampu mengantarkan satupun wakilnya ke gedung DPRD terlihat nyata, seakan hujan yang turun dari kemarin (14/8) sampai hari ini mewakili "air mata" Kecamatan 2x11 Kayutanam yang tertumpah ke bumi.

Bila berkaca dari Pileg 2014 lalu, 2x11 Kayutanam mampu mengantarkan tiga anggota DPRD kabupaten dan dua anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat; ada nama Endarmy (Nasdem) dan Jasma Juni/JJ (Gerindra) di legislatif provinsi, serta ada nama Pepforil (Demokrat), Zaldi (PPP) dan Hendrawati (PKS) untuk lefislatif tingkat kabupaten.

Namun kini semuanya habis, tak satupun putra-putri kecamatan ini mendapatkan tiket DPRD baik tingkat provinsi ataupun tingkat kabupaten. Wajarlah kiranya bila kesedihan hati membuat politik tak lagi menjadi topik menarik untuk dibicarakan di 2x11 Kayutanam ini.

Kecamatan yang terkenal dengan sebutan "ikue darek kapalo rantau" ini memiliki SDA yang tak dimiliki kecamatan lain sebagai penghasil PAD, mulai dari lapangan golf, Anai Resort, INS Kayutanam, PLTA Asampulau, beberapa sumber air PDAM, Peternakan Japfa, Air Minum SMS, beberapa stone crusher dan sumber daya alam lainnya. 

Ditambah lagi dengan rencana PemKab yang akan menjadikan Tarok City sebagai pusat pendidikan terpadu yang telah ditandai dengan megahnya gerbang masuk di pinggir jalan lintas Kapalo Hilalang - Kayutanam.

Memang miris rasanya bila tanpa sokongan dan pengawasan legislatif anak nagari, kekayaan Kecamatan 2x11 Kayutanam serasa akan menjadi bulan-bulanan saja dengan tidak memperhatikan hak-hak dan kesejahteraan masyarakat setempat dalam pembangunan daerah ini kedepannya. Sedangkan yang berlalu telah kita saksikan bagaimana Tarok City menjadi bola panas yang bergulir di kabupaten ini dengan segala kepentingannya.

Hujan makin lebat, dingin pun mulai menyelimuti. Adakah seberkas cahaya yang mampu memberikan rasa hangat dalam kesedihan ini? Lihat di sana, dengar di sana, betapa kemenangan itu mampu mendekatkan yang jauh, mampu mengubah sedih jadi senyum, mampu menyatukan yang terpisah dan mampu membangkitkan asa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun