Mohon tunggu...
Alex Pandang
Alex Pandang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer

Freelance Writer

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Cermin

10 September 2017   10:39 Diperbarui: 11 September 2017   21:11 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku mengingat
Kaki kaki mungil itu tak pernah lelah bertelapak asa juga mimpi
Berlari lari lalu sesekali berhenti mengintip wajah sendiri
Yang tertinggal di bawah langit ataupun diatas rerumputan

Aku mengingat
Bocah bocah itu giat menggantung doa demi doa
Di bawah rindangnya pohon rindu yang sering mereka panjat
Demi segumpal masa depan yang masih samar samar

Bocah bocah itu
Menarik diriku menengadah pada segala ketelanjangan
Melihat beberapa terik juga menduga duga mendung
Dimana aku sering berteduh terlalu lama pada malam

Namun setelah senja,
Engkau memberi aksara tentang pagi yang terlupakan
Sewaktu sirat sirat cahaya jatuh di balik setengah purnama redup yang kau tunjuk
Akupun ingin engkau jadi tujuanku, bukan persinggahan....

Kupang, 10/9/17

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun