Mohon tunggu...
Ire Rosana Ullail
Ire Rosana Ullail Mohon Tunggu... Administrasi - irero

Content Writer | Sosial Budaya | Travel | Humaniora | Lifestyle | Bisnis | Sastra | Book Sniffer | Bibliophile | Bibliomania | Tsundoku | email : irerosana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

“Renda Hatilah Sama Kata-kata” Kata Pak Edi Akhiles

3 November 2014   14:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:49 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1415002500581105194

[caption id="attachment_371662" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber : Doc Pribadi"][/caption]

“Rendahatilah sama kata-kata” begitulah pesan Pak Edi Akhiles CEO Diva Press Group di awal-awal penyampaian materi penulisan non fiksi pada acara kampus fiksi roadshow kemarin siang, minggu 2 November 2014 di gedung PKK Semarang. Maksud rendah hati di sini kurang lebih adalah memakai kata yang kita sendiri tahu maknanya.Untuk lebih mudahnya, beliau mengambil contoh kasus Viki Prasetyo yang sempat booming beberapa waktu lalu.

Sudah tiga kali ini kampus fiksi Diva Press berkunjung ke Semarang. Kunjungan pertama dilakukan di kampus Unisula, disusul tahun 2013 di gedung wanita dan untuk tahun ini di gedung PKK (tepat Sebelah gedung wanita). Bila tahun lalu beliau harus berbagi waktu dengan staff redaksi dan marketing, maka tahun ini beliau harus menjadi pembicara tunggal dalam acara yang kurang lebih berlangsung selama 3 jam tersebut.

Antusias Semarang dan sekitarnya cukup tinggi, terlihat 150 kursi yang disediakan panitia padat oleh mereka yang haus akan ilmu kepenulisan.Belum lagi antusias peserta sewaktu sesi tanya jawab digelar, beberapa penanya harus kecewa karena keterbatasan waktu yang tidak memungkinkan mereka untuk melontarkan beberapa list pertanyaan yang sudah disiapkan.

Materi yang disampaikan antara lain mengenai cara menulis non fiksi pada sesi pertama dan dilanjut dengan materi menulis fiksi pada sesi berikutnya (seusai isoma). Beberapa kali beliau menegaskan mengenai pembuatan outline dan kedisiplinan, arti pentingnya imaginasi dan 3 poin penting yang menjadi kekuatan sekaligus perlu digarisbawahi adalah judul, paragraf pembuka dan ending. Banyak naskah gagal hanya karena paragraf pembukanya kurang menarik.Lebih lanjut beliau juga memberikan tips bagaimana cara membuat kalimat pembuka yang menarik, bagaimana cara memperkaya diksi, cara mengatasi writers block dan masih banyak lagi. Salah satu cara yang kerap dilontarkan secara berulang-ulang adalah banyak-banyak membaca karya milik penulis lain yang kiprahnya sudah mumpuni dalam dunia kepenulisan. Selain itu, tak lupa beliau membubuhkan pentingnya menjaga attitude.

Semua teknik tersebut tentunya tak akan berarti tanpa praktik dan latihan terus-menerus. Seperti yang disampaikan Pak Edi bahwa soal menulis, produktivitas berbanding lurus dengan kualitas, maka semakin banyak latihan, semakin terampil pula kemampuan seseorang dalam menulis.

Begitulah Diva Press, gencar mengadakan berbagai event gratis guna merangkul penulis-penulis anyar.Selain kampus fiksi roadshow yang sukses diadakan di berbagai kota, masih ada kampus fiksi regular yang sejauh ini baru bisa di adakan di Yogyakarta.Dalam kampus fiksi regular materi yang disampaikan tentunya lebih mendalam karena mengharuskan peserta untuk dikarantina selama beberapa hari. Karena kuota terbatas, kampus fiksi regular mengharuskan peserta untuk terlebih dahulu mengirimkan sampel cerpen guna diseleksi lebih lanjut.

Rencananya, pendaftaran kampus fiksi regular berikutnya akan dimulai pada bulan febuari 2015. Untuk mengetahui info-info seputar kampus fiksi bisa didapat dengan mengikuti fanpage FB atau Twitter Diva Press.Tak perlu risau, seluruh rangkaian acara kampus fiksi yang digelar tidak memungut biaya sepersenpun. Contoh hari ini, selain ilmu, peserta juga akan memperoleh silabus menulis, makan siang, block note, dan novel gratis terbitan Diva Press.

Terima kasih untuk Pak Edi dan Diva Press, semoga kampus fiksi bisa berlanjut terus sebagai wadah dan tempat belajar bari penulis pemula dan semoga dengan adanya acara tersebut, semakin banyak orang yang tergerak hatinya untuk menulis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun