Mohon tunggu...
Pudji Prasetiono
Pudji Prasetiono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perjalanan serta penjelajahan ruang dan waktu guna mencari ridho Illahi

Budaya, culture sosial dan ciri keberagaman adalah nilai. Alam terbentang dan terhampar elok sebagai anugerah Illahi. Buka mata dengan mata-mata hati. Menulis dengan intuisi.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Sportivitas untuk Asian Games yang "Fair Play"

27 Agustus 2018   20:15 Diperbarui: 27 Agustus 2018   20:46 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rifki Ardiansyah dan medali emas karate, saat penyerahan medali di JCC Senayan Jakarta (bola.com)

kalau menang berprestasi
kalau kalah jangan frustasi
kalah menang solidaritas
kita galang sportifitas

Tidak berlebihan ada nya untuk menyimak kembali kalimat dalam syair lagu Meraih Bintang yang dilantunkan Via Vallen dalam salah satu theme song Asian games ke-18, Jakarta-Palembang, 2018, yang juga dinyanyikan begitu oke dalam pembukaan pesta olahraga terbesar di Asia ini, pada 18 Agustus di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Syair-syair dalam lagu tersebut sangat apik dan begitu pas sebagai pemacu dan penyemangat dalam bertanding.

Namun setiap atlet pun harus senantiasa mengingat dan selalu mengedepankan prinsip-prinsip fair play dan solidaritas dalam setiap pertandingan yang mereka jalani dalam Asian Games.

Ada sedikit tontonan yang kurang mengenakkan yang ditunjukkan oleh Amir Mahdi Zadeh, wakil kontingen Iran dari cabang Karate dalam prosesi penyerahan dan pengalungan medali, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta (Minggu, 26 Agustus 2018).

Seperti diketahui Amir Mahdi Zadeh (peraih medali perak) dikalahkan oleh Rifki Ardiansyah Arrosyiid dalam final cabang Karate nomor kumite 60 Kg putera .

Dalam prosesi dan pengalungan medali terlihat jelas rasa kekecewaan yang diperlihatkan atlet Iran tersebut dan rasa tidak bersahabat nya dengan kontingen kita.

Dia pun sempat melepas kembali medali yang telah di raih dan dikalungkan sementara prosesi penyerahan medali belum selesai.

Amir Mahdi Zadeh merasa kecewa dengan penilaian dan hasil yang diberikan juri yang merugikan posisi nya. Setidak nya itu gambaran yang bisa saya baca lewat tayangan yang sebatas cuplikan dari prosesi penyerahan medali yang saya tonton lewat tayangan televisi.

Hal ini membuat spekulasi pertanyaan, apakah juri telah melakukan penilaian yang berat sebelah?. Harapan saya juri sudah melakukan tugas nya dengan baik sesuai dengan penilaian dan kreteria yang berlaku dalam cabang karate, mengingat lawan tanding Amir Mahdi Zadeh dalam final merupakan karateka dari Indonesia.

Dengan kejadian ini lantas mengingatkan akan pertandingan cabang Sepak Bola babak penyisihan 16 besar saat tim nasional U-23 Indonesia meladeni tim nasional Uni Emirat Arab, 24 Agustus lalu yang harus diakhiri dengan drama adu penalty.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun