Mohon tunggu...
yoga man
yoga man Mohon Tunggu... Wiraswasta - blogger, content writer

tulisan yang mengubah dunia, membalikkan fakta,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Angklung, Alat Musik Paling Indonesia yang Menjadi Warisan Dunia

28 April 2011   10:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:18 2271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alat musik angklung asli Jawa Barat yang menjadi warisan dunia.

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Alat musik angklung asli Jawa Barat yang menjadi warisan dunia."][/caption]

Alat musik angklung yang berasal dari Jawa Barat, sekarang sudah tidak asing lagi ditelinga kita sebagai warga negara Indonesia. Angklung yang dulunya hanya sebagai bagian dari upacara ritual saat mengawali penanaman padi yang ditujukan kepada Dewi Sri (Nyai SriPohaci) sebagai Dewi Padi sebagai dewi pemberi kehidupan karena makanan pokoknya padi atau dalam bahasa sunda disebut pare. Menurut mitologi Bali, istilah angklung dibentuk dari kata "Angk" yang berarti angka (Nada) dan "Lung" yang berarti patah atau hilang, jadi bisa disimpulkan bahwa angklung adalah alat musik yang tidak lengkap karena kurang 4 nada.

Seiring dengan berjalannya waktu, angklung mulai terkenal bahkan sampai ke berbagai negara di Asia. Pada akhir abad ke-20, Daeng Soetigna menciptakan angklung yang didasarkan pada skala suara diatonik. Setelah itu, angklung telah digunakan di dalam bisnis hiburan sejak alat musik ini dapat dimainkan secara berpadu dengan berbagai macam alat musik lainnya. Pada tahun 1966, Udjo Ngalagena, seorang siswa dari Tuan Daeng Soetigna mengembangkan angklung berdasarkan skala suara alat musik Sunda, yaitu salendro, pelog, dan madenda.

[caption id="" align="aligncenter" width="288" caption="Pentas seni di Saung Angklung Mang Udjo, alat musik angklung sebagai pengiring tarian"]

Pentas seni di Saung Angklung Mang Udjo, alat musik angklung sebagai pengiring tarian
Pentas seni di Saung Angklung Mang Udjo, alat musik angklung sebagai pengiring tarian
[/caption]

Saking menariknya, angklung hampir "dicuri" oleh Malaysia yang ingin menganggap bahwa alat musik itu berasal dari negaranya. Namun hal itu tidak bisa dilakukan lagi oleh Malaysia karena angklung sudah ditetapkan menjadi warisan dunia kategori takbenda oleh UNESCO pada november 2010. Angklung menyusul warisan budaya Indonesia lainnya yang  telah dikukuhkan sebelumnya seperti wayang pada tahun 2003, keris pada tahun 2005, dan batik pada tahun 2009. Budaya Indonesia yang diperkirakan akan menyusul selanjutnya untuk diakui UNESCO yaitu, tari saman dan kain tenun.

Alat musik angklung mempunyai berbagai jenis, yaitu;

  • Angklung Kanekes : Angklung yang digunakan di daerah Kanekes ( kita biasanya menyebutnya kampung orang Baduy).
  • Angklung Dogdog Lojor: Angklung yang biasa digunakan di kesenian dogdog lojor yang ada di masyarakat kesatuan adat Banten Kidul.
  • Angklung Gubrag: Istilah angklung ini terdapat di kampung Cipining, Kecamatan Cigudeg, Bogor. Angklung Gubrag diperkirakan muncul ketika kampung Cipining mengalami musim paceklik.
  • Angklung Badeng: Angklung yang biasa digunakan sebagai pengiring di kesenian Badeng.

Alat musik angklung juga sekarang sudah diabadikan dalam koin seribu rupiah yang baru. Jika anda memperhatikan ada terdapat gambar alat musik angklung.

[caption id="" align="aligncenter" width="334" caption="Gambar alat musik angklung diabadikan dalam koin seribu rupiah"]

Gambar alat musik angklung diabadikan dalam koin seribu rupiah
Gambar alat musik angklung diabadikan dalam koin seribu rupiah
[/caption]

Sudah sewajarnya bagi kita, kalau orang sunda mengatakan harus ngamumule (menjaga) apa yang menjadi milik kita, yaitu budaya Indonesia yang beraneka ragam dari Sabang sampai Merauke. Jangan sampai kekayaan yang ada di Indonesia seperti kekayaan alam, budaya, dan sebagainya dicuri atau dirampas oleh negara-negara lain. Kalau bukan kita yang menjaga milik kita ini siapa lagi, dan gunakan selalu produk dalam negeri.

Sumber: www.wikipedia.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun