15 Februari 2017 akan menjadi hari yang cukup bersejarah bagi masyarakat DKII Jakarta dimana pada hari tersebut mereka akan memilih sosok pemimpin yang akan menahkodai Jakarta selama 5 tahun kedepan , tiga calon pemimpin tersebnut pada saat ini sudah mulai bergerilya untuk merebut hati masyarakat untuk memilihnya yaitu  Agus Harimurtu Yudhoyono, Ahok, serta Anies Baswedan.
Bebrbagai trik dan janji disebar para calon Gubernur mulai dari bantuan 1 milyar 1RW , hinggah pendidikan gratis, gaya blusukan masih saja menjadi style komunikasi politik yang paling disukai para Cagub , namun ahok sebaliknya tidak bisa menggunakan style politi blusukan ini karena sering dihadang warga semenjak terjerak kasus surah AL-Maidah.akibatnya Ahok hanya Kampanye dirumah lembag/posko pemenangannya.
Hasil survey terakhir yang dirilis LSI Denny JA Â Â Â Â Â Â ternyata warga Jakarta mayoritas menyukai AHY, dengan hasil presentasi yakni Ahok hanya disukai 58,0 persen oleh masyarakat Ibu Kota. Sementara, Agus 76,6 persen dan Anies 73,1 persen.
Semenjak Pilkada langsung diberlakukan,masyarakat memilih sendiri pemimpinnya dengan memberikan suaranya dikotak suara TPS, tak jarang Pemimpin yang dipilihnya Justru menghianati kepercayaannya, Â apa yang telah dijanjikan tidak dilakukannya , jika sebelum pemilihan rajin turun sosialisasi dan mengunjungi masyarakat namun setelah terpilih tak perna lagi melakukan kunjungan yang rutin seperti halnya sebelum terpilih.
Bahkan justru yang terjadi tidak jarang Kepala daerah berurusan dengan persoalan Korupsi , Data Indonesian Corruption Watch (ICW) misalnya mencatat kurang lebih 350 kepalah daerah terjerat Kasus Hukum semnjak tahun 2004 hinggah 2016. Â Yang berhasil ditangkap melalui OTT sebanyak 78 kepalah Daerah termasuk Bupati Klaten Sri haryani.
Melihat kondisi tersebut maka memilih Kepala Daerah kedepan ada baiknya masyarakat memilih Leader bukan Boss, ketika dalam pilkada yang terpilih adalah Leader maka dipastikan dia akan bekerja untuk rakyat akan tetapi jika yang terpilih adalah Boss maka kepentingan golongannya dia utamakan dari pada kepentingan masyarakat.
Ciri seorang Leader dia memiliki integritas apa yang dia katakan sesuai dengan  perbuatannya, Leader tidak akan perna berani melakukan korupsi karena setiap saat seorang Leader menyadari akan hakikat sebuah jabatan yang merupakan amanat Tuhan yang diberikan kepadanya untuk mensejahterakan orang yang dipimpinnya melalui kebijakannya, kesadaran seorang Leader jika mampu mencapai kesadaran yang saya sebut sebagai kesadaran Spritual accountability , maka setiap perbuatan yang dia lakukan senantiasa dia sadari bahwa tuhan senantaisa mengawasi tingkahlakunya dan semua yang dia kerjakan selama hidup akan dia pertanggungjawabkan nantinya dihadapan tuhan dikemudian hari.
Sikap yang terkontrol inilah sikap seorang leader yang mampu mengendalikan dirinya dari berbagai godaan termasuk godaan wanita cantik dan Uang. Sedangkan Boss memiliki ciri apa yang dia ucapkan tidak sesuai dengan perbuatannya (Tidak memiliki Integritas) apa yang pernah dia janjikan pada saat kampanye justru tidak direalisasikan ketika memenangi pesta demokrasi, ucapan sangat berbeda dengan perbuatan ketika dia mengatakan mari kita jujur justru sebaliknya dia yang tidak jujur.
Kemudian seorang Leader jika diperhadapkan dengan sebuah masalah maka Leader tersebut akan menunjukan cara menyelesaikan masalah tersebut (Show how It is Done) ,Leader yang pertama kali turun tangan untuk memecahkan masalah tersebut seperti halnya misalnya penggusuran jika kebijakan penggusuran terpaksa terjadi maka seorang leader akan hadir ditempat tersebut sebelum penerapan kebijakan itu dilakukan dengan melakukan berbagai pendekatan kepada masyarakat, sedang Boss hanya mengetahui cara menyelesaikan (Know How It is done).Namun tidak mampu menunjukkan cara menyelesaikannya.
Seorang Leader memiliki kesadaran bahwa apa yang dicapai merupakan kerjasama semua (Says we) pihak bukan hanya dirinya saja, segela prestasi yg berhasil diraih disadari sebagai hasil kerjasama sedang boss menganggap semuah puncak pencapaian hanya merupakan hasil kerjanya (says I).
Karena itu masyarakat DKI Jakarta  harus mampu memilih siapah Cagub yang bisa menjadi  Leader pada saat mencoblos nanti  bukan memilih BOSS, Leader akan mengembangkan masyarakat (Develops people) sedangkan Boss hanya akan memanfaatkannya untuk mengeruk suara (Uses People) .akhir kata saya mengutip kata Bung Karno Presiden Ri Pertama When loyality To the state begin ,Loyality To the party end.