Mohon tunggu...
Mirza Gemilang Gemilang
Mirza Gemilang Gemilang Mohon Tunggu... -

Berteman dengan pena dan kertas..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Alat Antisadap Negara Sendiri Jauh Lebih Aman Ketimbang dari Luar

31 Oktober 2015   10:05 Diperbarui: 31 Oktober 2015   12:05 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut laman National Geografic , sadap-menyadap Amerika Serikat tidak hanya terjadi pada era internet saja, tapi sudah ada sejak jaman telegram. Ketika internet mulai digunakan secara missal pada 1990-1n, NSA (Biro Keamanan Amerika) membuat sistem baru untuk menghadapi banjir informasi atas akses internet dan telepon seluler.

Satelit dan kabel serat optic, dicurigai menjadi jalan bagi NSA untuk menyadap komunikasi. Hal ini juga tercantum dalam dokumen rahasia yang dibeberkan mantan pekerja lepas NSA, Edward Snowden, yang kini mendapat suaka politik Rusia.

Lalulintas komunikasi yang disadap bukan lagi sebatas telepon, SMS, dan faks saja, namun kuat dugaan, komunikasi data (internet) juga dipantau. Perusahaan telekomunikasi besar seperti Verizon Communication, BT Group, Vodafone Group, dan Level 3 Communication, tak luput dari pantauan mereka.

Lalu kalau dinegara mereka sendiri mereka melakukan pemantauan data (menyadap), bagaimana dengan Indoenesia? Beruntung Indonesia memiliki perusahaan dalam negeri anti sadap yakni PT Indoguardika Cipta Kreasi (ICK). Perusahaan ini lahir dari riset-riset enkripsi yang telah dirintis sejak 2001 oleh sekelompok anak muda pegiat kriptografi.

Pada 2013 berdiri secara resmi PT ICK, sebuah perusahaan pengembang pertama di Indonesia yang mengkhususkan diri dalam teknologi enkripsi anti sadap. Produk pertama yang diluncurkan adalah SMS Guard, yakni layanan SMS anti sadap.

President Director PT Indoguardika Cipta Kreasi (ICK) Agung S Bakti dalam pertemuan dengan berbagai media massa di Hotel Grand Alia, Cikini, Menteng, Jakarta, 30 Oktober, mengatakan, produk SMS Guard tersebut langsung menarik perhatian public. Sehingga di tahun 2013 itu PT ICK oleh Kementerian Pertahanan RI (Kemhan) diikutsertakan dalam pameran pertahanan internasional Defence Service Asia (DSA) di Kuala Lumpur, Malaysia.

Produk-produk karya anak bangsa terus berkembang dan hingga pada 2015 ini PT ICK telah berhasilkan mengembangkan produk-produk antisadap lainnya. Misalnya, Voice Guard (telepon anti sadap), Chat Guard (chat anti sadap), VPN Guard (Virtual Private Network Anti sadap), TIO Guard (telepon kabel antisadap), Email Guard (email antisadap) dan Radio Guard (radio komunikasi antisadap).

Produk-produk tersebut, kata Agung, kemudian dipasarkan melalui pasar internasional dan dalam negeri. Terakhir, PT ICK bersama asosiasi Indoglobit dan Kementerian Perindustrian, pada Maret 2015, ikut serta dalam pameran IT terbesar di dunia, CeBIT 2015, di Hannover, Jerman. Tak hanya itu, PT ICK melanjutkan roadshow produk ke sejumlah mitra Eropa di Belanda, Belgia, dan Finlandia. Kementerian Perindustrian dan KBRI setempat turut mendukung upaya-upaya yang dilakukan PT ICK.

Kemudian, pada 2-5 Nopember ini, PT ICK kembali ditunjuk Kementerian Pertahanan untuk memamerkan produk teknologi anti sadap Indonesia ini dalam Defence & Security Bangkok 2015. Bersama 11 perusahaan industri pertahanan lainnya, ICK akan mewakili Indonesia dalam pameran pertahanan tersebut. Perusahaan lain yang turut serta dalam ajang pameran internasional tersebut antara lain adalah PT Dirgantara Indoenesia (pesawat terbang), PT Dahana (bahan peledak), PT Pindad (senjata dan panser), dan PT Daya Radar Utama.

Bagaimana dengan penyadapan yang makin marak saat ini? Menurut Agung, penyadaapan saat ini (intersepsi) hampir terjadi di semua negara. Sasarannya adalah pemerintah, korporasi maupun personal.

“Tidak ada saluran komunikasi yang tak bisa di sadap. Semua komunikasi via SMS, GSM, fiber optic, radio, kabel, satelit, semua bisa disadap,” kata Agung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun