Kau cumbu warna-warninya
Kau gauli coretannya tanpa copyright
Biarkan saja,
air bah tak sanggup memudarkannya
Manusia, rindu dengan sketsa mereka
Lantun pesinden dengan nada miring
Halilintar terikat, tersimpan pengap dalam gua kepalsuan
Dentamnya bagai kentut para priayiÂ
Kuintip, kau kembali melukis
Warna birahimu menggugah kejantanan iman
Pemuja ekstase para bidadari
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!